Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selain Trading & Staking, Investor Kripto Bisa Hasilkan Cuan dengan Lakukan Ini

Selain Trading & Staking, Investor Kripto Bisa Hasilkan Cuan dengan Lakukan Ini Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis dari platform bursa dan pasar kripto berbasis di Indonesia, Reku mengungkapkan bahwa selain trading dan staking, terdapat beberapa aktivitas lainnya untuk mendapatkan penghasilan sampingan dan mendulang keuntungan atau cuan. Apa saja?

Analis kripto Reku, Afid Sugiono menjelaskan terdapat lima aktivitas selain trading, yakni mining, farming, staking, ICO, dan non-fungible token (NFT).

Pertama adalah menambang kripto atau mining. Afid memaparkan, mining adalah aktivitas memverifikasi transaksi kripto dengan menggunakan rig. Karena itu, investor kripto dapat berkontribusi dengan menyediakan komputer yang mumpuni untuk mining

Baca Juga: RUU Kripto di Inggris Sudah Memasuki Tahap Persetujuan

“Pada dasarnya di kripto, tidak ada entitas atau perusahaan terpusat yang memverifikasi transaksi yang terjadi karena memang sifatnya desentralisasi,” ujar Afid di acara bertajuk Workshop Fundamental Kripto dan Mengupas Tren serta Tantangannya di Indonesia di Jakarta pada Selasa (19/9/2023).

Dari aktivitas mining, penambang atau miner akan mendapatkan imbalan atau reward berupa koin yang meluncur di pasar kripto. Dari 21 juta koin yang tersebar di seluruh dunia, baru 19 juta koin yang tersirkulasi, sementara 2 juta sisanya masih belum terdistribusi.

“Itulah tugas para miners untuk menggali koin yang belum tersirkulasi dengan cara menyediakan rig-rig yang mumpuni untuk bisa mendapatkan reward koin,” sambungnya. 

Kedua adalah farming. Menurut Afid, dunia kripto yang bersifat desentralisasi, tidak terdapat entitas atau perusahaan terpusat untuk melakukan likuiditas bagi para investor. Karena itu, farming dapat menjadi cara mendapatkan keuntungan. Bagaimana bisa? Afid menuturkan, miner dapat menyediakan layanan likuiditas bagi para investor dan mendapatkan fee atau biaya potongan transaksi. 

Ketiga adalah staking, yang merupakan aktivitas mendelegasikan kepemilikan kripto untuk mengamankan jaringan.

Staking ini biasanya digunakan oleh para miner di jaringan/blockchain yang menganut konsensus proof of stake,” tambah Afid. “Pada dasarnya, pengalaman pengguna staking mirip seperti deposito di bank,” sambungnya.

Namun, dari segi teknis, staking berbeda dengan deposito atau pun saham. Pada dasarnya, staking dilakukan untuk mengamankan transaksi di blockchain. Dengan begitu, para miner akan mendapatkan imbalan atau keuntungan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: