Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surya Esa Perkasa Tandatangani Perjanjian dengan PT Pertamina, Apa Dampaknya?

Surya Esa Perkasa Tandatangani Perjanjian dengan PT Pertamina, Apa Dampaknya? Kredit Foto: Essa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar gembira baru saja menghampiri PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). Pasalnya, berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan, ekspor, impor, dan distribusi LPG itu baru saja menandatangani Amandemen Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT Pertamina EP.

Sekretaris Perusahaan, Shinta D.U. Siringoringo, mengatakan, kedua perusahaan yang terlibat telah meresmikan perjanjian tersebut pada tanggal 20 September 2023 lalu. Dengan diwakili oleh Isenta Hioe selaku Direktur Surya Esa Perkasa dan Chalid Said Salim selaku Direktur 1 PT Pertamina, mereka mendeklarasikan kesepakatan pada gelaran International Convention Indonesia Upstream Oil & Gas 2023 (IOG) di Bali Convention Center, Nusa Dua, Bali.

Baca Juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Gandeng Perusahaan Lain Kelola Sumur Migas Tak Optimal

“Melalui amandemen tersebut, Surya Esa Perkasa akan melanjutkan operasional kilang LPG di Palembang, Sumatera Selatan, sampai 31 Desember 2023 dan berhak memperoleh gas sebanyak 70 MMSCFD per hari,” jelas Shinta dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Senin, 25 September 2023.

Shinta menambahkan, total kontrak keseluruhan (total contract quantity) yang disepakati oleh kedua perusahaan berada di angka 456,81 BSCF. Sampai saat ini, bisnis utama Surya Esa Perkasa adalah pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan LPG dan kondensat dengan kapasitas 190 TPD LPG dan dan 500 bpd kondensat.

Baca Juga: PGN Gandeng EMCL, HCML, Petronas, & Pertamina EP Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi

Sebagai informasi tambahan, pada semester pertama tahun 2023, Surya Esa Perkasa mengalami pengikisan laba hingga 94,17% ke angka US$3,97 juta. Hal tersebut sejalan dengan terpangkasnya perolehan pendapatan perusahaan hingga 52% menjadi US$168,2 juta. Pihak Surya Esa Perkasa menyampaikan, penurunan kinerja itu disebabkan oleh menukiknya harga komoditas dan adanya penutupan pabrik amoniak milik perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: