Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Raih Dana Pembangunan Rendah Karbon, Totalnya sampai Rp512 Miliar!

Indonesia Raih Dana Pembangunan Rendah Karbon, Totalnya sampai Rp512 Miliar! Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menerima kunjungan Menteri Inggris untuk Indo-Pasifik Anne-Marie Trevelyan dalam rangka memperkuat kemitraan pada sektor pembangunan rendah karbon dan ekonomi hijau.

Kerja sama itu terwujud melalui penandatanganan technical agreement mengenai program inisiatif pembangunan rendah karbon (Low Carbon Development Initiative/LCDI) sekaligus meluncurkan program hibah fase selanjutnya, senilai 27,2 juta poundsterling (sekitar Rp514 miliar) dengan Foreign Commonwealth and Development Office (UK-FCDO), di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Baca Juga: Bergabung dalam Bursa Karbon, MMS Group Dukung Ekonomi Berkelanjutan

Dalam kesempatan itu, Suharso mengatakan bahwa krisis iklim, polusi meningkat, hingga hilangnya keanekaragaman hayati menjadi salah satu tantangan yang Indonesia hadapi. 

“Krisis ini saling berhubungan dalam ekosistem kita. Terlebih krisis ini juga mengancam pencapaian target pembangunan, termasuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045,” ujar Suharso.

Maka dari itu, Suharso mengapresiasi dukungan Pemerintah Inggris dalam melanjutkan program hibah pembangunan rendah karbon tersebut.

Dia berujar, kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat perencanaan dan penerapan ekonomi hijau di Indonesia melalui pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim, sesuai dengan salah satu agenda pembangunan yang telah ditetapkan dalam rancangan RPJPN 2025-2045 dan untuk mendukung pencapaian target net-zero emissions pada 2060 atau lebih cepat. 

“Untuk itu transformasi ekonomi diperlukan, yakni melalui ekonomi hijau yang menempatkan Pembangunan Rendah karbon dan Berketahanan Iklim sebagai tulang punggung dari jalan pembangunan kita,” tutur Suharso.

Dia menilai, program hibah ini akan memperkuat pembangunan rendah karbon di berbagai daerah di Indonesia, juga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Trevelyan, menegaskan perekonomian maupun inovasi Indonesia yang berkembang pesat memberikan peluang yang lebih besar bagi kedua negara untuk bekerja sama, mulai dari perdagangan dan investasi hingga kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Baca Juga: Jawab Tantangan Dekarbonisasi, Kementerian ESDM bersama DEN Tengah Kaji Revisi KEN

“Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon akan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berkelanjutan dan memiliki ketahanan terhadap dampak perubahan iklim serta memberikan manfaat bagi masyarakat di Inggris, Indonesia, dan seluruh Indo-Pasifik,” tutup Trevelyan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: