Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bludak Pengangguran Impact Digitalisasi Perbankan, Menaker Ida Temui Serikat Pekerja

Bludak Pengangguran Impact Digitalisasi Perbankan, Menaker Ida Temui Serikat Pekerja Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menerima audiensi pengurus Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) membahas dampak digitalisasi di sektor tenaga kerja di dunia perbankan, di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Ida mengatakan era digitalisasi di dunia perbankan memberikan dampak pada jabatan seperti teller dan front office.

Baca Juga: Sarjana Sulit Cari Kerja, Kemenaker Beri Tiga Tips ke Mahasiswa dan Perguruan Tinggi

Namun, pada implementasinya, tidak serta merta dilakukan rekrutmen pada jenis jabatan teller dan front office, dan peningkatan rekrutmen pada jenis jabatan teknologi informasi.

"Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia usaha agar tetap selaras mengikuti perkembangan dan mampu meningkatkan SDM untuk industri masa depan," kata Ida, Senin (9/10/2023).

Menurut Ida, industri perbankan harus menyiapkan diri menghadapi era digitaliasi agar dapat menjaga kualitas layanan nasabah dan mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang kondusif.

Ida menilai, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan bagi dunia usaha termasuk industri perbankan. Dia berujar, digitalisasi yang diterapkan secara berkelanjutan di industri perbankan dapat menjaga semangat peningkatan layanan bagi para nasabahnya.

"Peningkatan layanan tersebut selain didorong melalui pengelolaan manajemen perusahaan yang baik, juga harus didorong oleh hubungan kemitraan yang baik di perusahaan antara pengusaha dengan para pekerja/buruh," ujarnya.

Dampak digilitasi ini, Kemnaker memproyeksikan sekitar 23 juta pekerjaan akan hilang terdampak digitalisasi hingga 2030. Sehingga, tenaga kerja perlu program skiling, reskilling dan up-skilling.

Baca Juga: Suksesornya Jokowi, Prabowo Dinilai Paling Ideal Jadi Presiden Indonesia

"Meski ada 23 juta pekerjaan yang hilang, Kemenaker juga memproyeksikan akan muncul 27-46 juta pekerjaan baru sebagai dampak digitalisasi hingga 2030," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: