Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

East Venture Incar Sektor Fintech, Kesehatan, dan Energi Terbarukan, Siapa Saja Startup-nya?

East Venture Incar Sektor Fintech, Kesehatan, dan Energi Terbarukan, Siapa Saja Startup-nya? Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan modal ventura aktif berbasis di Indonesia, East Ventures, mengatakan bahwa pihaknya belakangan sedang mengincar sektor teknologi finansial (fintech), kesehatan, dan energi terbarukan. 

Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana menjelaskan alasan-alasan singkat mengapa perusahaan modal ventura tersebut mengincar sektor tersebut.

Pertama dari sektor fintech, Roderick mengambil contoh perusahaan rintisan (startup) Xendit, startup teknologi pembayaran yang menjadi portofolio East Venture dari sektor fintech, yang kini berkembang pesat hingga ke kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: East Ventures Umumkan 'Healthcare Fund' Pertamanya sebesar US$30 juta

Kedua, dari sektor kesehatan, Roderick menyebutkan bahwa selama masa pandemi COVID-19, infrastruktur kesehatan menjadi sangat rapuh di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, ia menyebutkan terdapat proyek yang sedang didorong beberapa bulan lalu yang melibatkan banyak pihak di Asia Tenggara untuk kebijakan kesehatan, yakni ASEAN Health Institute.

“… kami pikir bahwa investasi substansial di bidang kesehatan sangat diperlukan,” ujar Roderick saat acara diskusi panel bertajuk Harnessing the potential of an integrated Asean di Konferensi Tech In Asia di Jakarta pada Kamis (19/10/2023).

Roderick menambahkan, adanya undang-undang baru tentang kesehatan—merujuk pada UU Nomor 17 Tahun 2023, akan membuka kesempatan baru bagi inovator teknologi di sektor kesehatan sekaligus pendanaan terhadapnya.

Ketiga, Roderick dan pihaknya sedang mengincar startup yang berfokus pada transisi iklim dan energi terbarukan. Perlu diketahui, East Ventures juga memiliki portofolio yang berkontribusi terhadap energi terbarukan, misalnya Xurya, startup yang begerak di bidang energi baru dan terbarukan yang mempelopori metode Rp0 dalam pembiayaan PLTS Atap. 

“Jadi saya pikir fintech yang pertama, kemudian kesehatan. Transisi iklim dan energi menjadi area lainnya yang sedang kami incar di Asia Tenggara dan melihat bagaimana kami dapat berinvestasi lebih banyak untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara di sektor tersebut,” jelas Roderick.

Hingga saata ini, Roderick, selaku perwakilan dari East Ventures, masih mencari salah satu perusahaan yang sedang diincar untuk disokong dari segi pendanaannya dari perusahaan modal ventura tersebut. 

“Saya kira, kami masih mencari salah satu perusahaan tersebut. Saya belum bisa ungkapkan secara spesifiknya siapa,” pungkas Roderick kepada moderator.

Baca Juga: Startup Kasir Luna Raih Kucuran Dana Segar untuk Kembangkan Platform Ritel

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: