Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan Digitalisasi Kian Besar, Nilai-Nilai Pancasila Harus Jadi Karakter Budaya Bermedia Digital

Tantangan Digitalisasi Kian Besar, Nilai-Nilai Pancasila Harus Jadi Karakter Budaya Bermedia Digital Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Gowa -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan tema "Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online" pada Jumat (20/10/2023). 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen FEB Unitomo, Meithiana Indrasari dan Kepala Unit ICT UNDIPA Makassar, Erfan Hasmin, serta Professional Public Speaker, Chika Audhika.

Digitalisasi telah membawa kemudahan arus informasi, berkat jejaring internet yang menghubungkan orang dari berbagai belahan dunia. Budaya bermedia digital masyarakat Indonesia pun harus diperkuat dengan landasan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dengan kian besarnya tantangan yang hadir. 

Kepala Unit ICT UNDIPA Makassar, Erfan Hasmin terdapat tantangan seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, serta menghilangnya budaya Indonesia karena media digital menjadi panggung budaya asing.

Baca Juga: Lewat Industri Digital dan Elektronik, Indonesia Siap Rebut Pasar Global

"Selain itu masih minimnya pemahaman akan hak-hal digital, kebebasan berekspresi yang kebablasan serta kurangnya toleransi dan penghargaan akan perbedaan," kata Erfan saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (20/10/2023). 

Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 pun menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai sekitar 215 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. Sementara data BPS pada 2019 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah meskipun dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. 

Sementara tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini belum diiringi dengan kecakapan digitalnya, termasuk dalam hal etika, budaya maupun keamanan digital. Di mana pelanggaran hak cipta dan karya intelektual di dunia digital masih terjadi lantaran kurangnya pengetahuan masyarakat digital Indonesia tentang budaya bermedia digital. 

Budaya bermedia digital sendiri merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. 

"Hal ini penting agar menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan teknologi informasi komputer. Budaya bermedia digital juga akan mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya," sambung Erfan. 

Nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila seperti ketuhanan, hingga gotong-royong harus menjadi panduan karakter saat berinteraksi di ruang digital. Tapi tak hanya sampai di sana, perlindungan data pribadi di internet sangat penting karena ada potensi risiko dan ancaman terkait privasi yang akan berbahaya jika data tersebut berada di tangan yang salah. 

Data pribadi tersebut berupa nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah, hingga nomor telepon. Termasuk data medis yang sebaiknya tidak diunggah di media sosial karena akan berisiko terkena gangguan privasi dan kejahatan siber hingga pembobolan. 

Baca Juga: Wujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kemenkominfo Buka Literasi Digital untuk Keluarga Besar TNI

"Pastikan keamanan dari gawai dan media digital yang Anda punya, termasuk media sosial dan aplikasi perpesanan dengan mennggunakan pasword yanv kuat dan mengaktifkan 2 (two) factor autentification," tambah Dosen FEB Unitomo, Meithiana Indrasari di kesempatan yang sama. 

Cara mudah menjaga data pribagi agar tetap aman juga bisa dilakukan dengan tidak membagikan kepada siapa pun, termasuk di media sosial. Ia menambahkan agar selalu waspada dengan tautan tidak dikenal dan jangan merespons panggilan telepon dan pesan yang ujungnya meminta informasi data pribadi. 

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: