Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AFSI Bongkar Jalan Terjal Industri Fintech Syariah di Indonesia

AFSI Bongkar Jalan Terjal Industri Fintech Syariah di Indonesia Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) mengungkapkan literasi syariah di masyarakat jadi tantangan terbesar industri Fintech Syariah di Indonesia.

Wakil Ketua Umum AFSI Muhammad Ismail mengungkapkan terlepas dari peluang yang begitu besar, literasi masyarakat terhadap konsep syariah masih rendah.

Baca Juga: Pengusaha Tak Boleh Sembarangan Klaim Nama Fintech Syariah, Ada Aturannya!

“Di Indonesia Fintech Syariah tantangan paling besar adalah masalah literasi. Kita lihat pertama pemahaman mereka terkait keuangan syariah masih rendah, apalagi tentang fintech syariah, ini jadi challenge,” kata Ismail saat wawancara doorstop dengan Warta Ekonomi, setelah menjadi narasumber di acara Talk Show “Pembiayaan , Permodalan dan Investasi dengan Fintech Syariah: Mudah, Insya Allah Berkah” di Jakarta Convention Center, Rabu (25/10/23).

Basis teknologi pada fintech syariah menurut Ismail merupakan lompatan penetrasi yang menjadikan industri ini punya peluang besar.

Sayangnya, lanjut Ismail lompatan penetrasi ini terganggu dengan maraknya fintech ilegal termasuk yang mengklaim syariah.

“(Fintech Syariah) Peluangnya begitu besar karena ini berbasis teknologi, teknologi biasanya punya lompatan dalam penetrasi, nah lompatan penetrasi ini punya challenge karena ada fintech yang ilegal. Masyarakat perlu mendapat edukasi mengenai bagaimana mereka bisa memilih layanan keuangan syariah atau khususnya fintech syariah yang legal,” jelasnya.

Baca Juga: Dapat Akses ke Fintech Lending, Pemilik Toko Sembako Berhasil Kembangkan Bisnis

Ismail mengatakan AFSI telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk menjawab tantangan literasi syariah ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: