Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Infrastruktur Gas untuk Ketahanan Energi dan Kemandirian Ekonomi

Pembangunan Infrastruktur Gas untuk Ketahanan Energi dan Kemandirian Ekonomi Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, mengatakan di sektor hilir minyak dan gas (Migas) pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan Infrastruktur gas bumi strategis guna mendorong interkonektivitas jaringan gas bumi. 

Tutuka menyebut, pembangunan tersebut dilakukan seperti  pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM) yang baru tersambung ruas Semarang-Batang sepanjang 60 KM, dan pembangunan pipa gas Cisem Tahap II (ruas Batang-Kandang Haur Timur) sepanjang 249 KM akan dimulai pada tahun 2024. 

"Pemerintah juga akan membangun ruas pipa gas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km," ujar Tutuka dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (30/10/2023). 

Baca Juga: Target NZE Terus Dikejar, Investasi Migas Indonesia Masih Menjanjikan

Tutuka mengatakan, jika ruas Dumai-Sei Mangke selesai, kelebihan gas di Jawa Timur bisa ditransfer ke Jawa Barat hingga Sumatera.

Sehingga dari utara Sumatera sampai ke Jawa Timur bisa tersambungkan, kalau ada produksi yang sangat besar misalkan Andaman dan potensi besar lain di utara Bali dan utara Lombok bisa dialirkan juga ke pipa.

"Jadi dari Jawa Timur bisa dialirkan sampai Jawa Barat hingga ke atas (Sumatera), atau dari Andaman bisa di kirimkan transmisikkan sampai ke bawah (Jawa Timur)," ujarnya. 

Tutuka mengungkapkan, jika infrastruktur hilir migas sudah siap, maka aliran gas dari hulu tersebut bisa dialirkan untuk industri pupuk ataupun kimia, maupun dialirkan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

"Ini sebagai contoh integrasi antara hulu dan hilir, jadi jika ditemukan potensi gas, kurang lebih seperti itu, sehingga negara ini punya kekuatan untuk membangun industri sendiri untuk ketahanan nasional, tidak hanya ketahanan energi saja," ucapnya. 

Baca Juga: Pemerintah Masih Butuh Migas, Kementerian ESDM: Investasinya Masih Menjanjikan

Sebagaimana diketahui, hingga akhir kuartal III tahun 2023, total realisasi investasi di sektor migas (hulu dan hilir) sudah mencapai 61% atau mencapai USD 10,61 miliar dari prognosa tahun 2023 sebesar USD 17,44 miliar. 

Dari total investasi migas tersebut, angka investasi hulu migas mencapai USD 8,99 miliar dari target prognosa tahun 2023 sebesar USD 15,56 miliar, sedangkan angka investasi hilir migas sebesar USD 1,6 miliar dari target prognosa USD 1,88 miliar, atau mencapai 85%. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: