“Kami berharap dengan adanya inisiasi orkestrasi integrasi serta kolaborasi lintas Kementerian/Pemangku Kepentingan ini, akan menghasilkan banyak program pemberdayaan bagi masyarakat penerima sertifikat reforma agraria maupun perhutanan sosial,” ujar Moeldoko.
Baca Juga: Moeldoko Berbagi Pengalaman Pertanian Indonesia ke Tokoh Dunia
Sementara itu, Deputi II KSP, Abetnego Tarigan yang juga mendampingi Moeldoko dalam rakernas tersebut, dalam sesi gelar wicara Rakernas Reforma Agraria menekankan pentingnya peran Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) dalam percepatan pelaksanaan reforma agraria.
GTRA sebagai wadah koordinasi lintas sektor untuk mendukung percepatan pelaksanaan Program Strategis Nasional Reforma Agraria. Dalam GTRA Pusat, Tim Percepatan Reforma Agraria Nasional akan diperkuat oleh mesin kerja teknokratis yang akan mengawal secara periodik untuk mengakselerasi pelaksanaan reforma agraria, sehingga kedepannya usulan GTRA daerah akan diproses lebih cepat utk diambil keputusan.
Baca Juga: Moeldoko: Pemerintah Terbuka Investasi Kendaraan Listrik, Asalkan...
“Di level Kabupaten, GTRA merupakan mesin kerja untuk memverifikasi serta memvalidasi persoalan lahan yang ada di daerah. GTRA adalah rumah untuk melihat persoalan di daerah, untuk kemudian dikoordinasikan ke GTRA Pusat.” jelas Abetnego.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement