Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Implementasi EV Dilakukan Untuk Dorong Transisi Energi

Implementasi EV Dilakukan Untuk Dorong Transisi Energi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koordinator Penyiapan Program Koservasi Energi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Qatro Romandhi mengatakan, implementasi peralihan penggunaan kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) menjadi salah satu faktor menciptakan transisi energi. 

'Karena saat ini sektor transportasi, ini adalah bagian dari sektor pengguna aenergi selain dari tiga lainnya, industri, komersial bangunan gedung, dan rumah tangga," ujar Qatro dalam sesi diskusi bertajuk 'Menakar Regulasi Ekosistem Kendaraan Listrik' di Jakarta, Rabu (29/11/2023). 

Baca Juga: Percepat Transisi EV di Indonesia, Pertamina NRE Gandeng VKTR

Qatro mengatakan, saat ini pemerintah sudah menekankan mellui PP 33/2023 tentang konservasi energi untuk semua sektor pengguna energi untuk menghemat energi. 

"PP 33 pak PP 33/2023, ini baru rilis juni tahun ini dan kita masuk untuk dalam tahapn implementasinya," ujarnya. 

Lanjutnya, salah satu bagian  dari langkah nyata pemerintah adalah insentif, dimana saat ini pemerintah telah memberikan bantuan sebesar Rp 7 juta per unit dan sesuai peraturan kebijakan yang ada. 

Hal tersebut merupakan, upaya untuk memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memulai dan industri peranannya juga menjadi upaya penggerak lainnya.

Baca Juga: Subsidi EV Lambat, Erick Thohir Ungkap Alasannya

"Ini adalah hasil dari kami dalam melakukan kajian bahwa sektor transportasi itu bilamana melakukan penghematan yang cukup signifikan bisa menghemat energi sekian di tahun 2030 dan penghematan biaya sebesar 4,2t. 2030 itu hasil perhitungan pertanggungjawaban NDC, " ucapnya. 

Qatro menyebut, elektrifikasi ini adalah komitmen pemerintah untuk perubahan iklim sudah sejauh mana, transportasi ini bagian dari energi. 

Dimana pada tahun 2022 lalu baru di angka 91,5 juta ton co2 penurunannya, dimana masih perjalanan panjang untuk mencapai 358 juta ton CO2 di 2030. 

"Ini bicara maslaah target dan elktrifikasi di sini, kajian oleh KESDM itu melalui elektrifikasi untuk ektor transportasi," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: