Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Subsidi EV Lambat, Erick Thohir Ungkap Alasannya

Subsidi EV Lambat, Erick Thohir Ungkap Alasannya Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Ad Interim, Erick Thohir mengatakan, langkanya baterai kendaraan listrik menjadi penyebab lambannya penyerapan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia. 

"Memang (baterai langka jadi penghambat penyerapan), yang namanya produksi mobil listrik dibandingkan demand mobil listrik kan sekarang belum sesuai masih ngantri cukup panjang makanya," ujar Erick saat ditemui di kantor Kementrian BUMN, Kamis (23/11/2023). 

Baca Juga: Gandeng Australia, Pemerintah Makin Serius Dorong Ekosistem EV di Indonesia

Erick mengatakan, perlu adanya terobosan agar investor mau menanamkan modalnya untuk industri EV di Indonesia. 

Menurutnya, akan percuma untuk mendorong masyarakat agar membeli mobil jika mobilnya belum ada di market.

"Dan Ini kenapa kita dorong makanya pemerintah ada subsidinya," ujarnya. 

Lanjutnya, mengenai motor listrik, ia melihat bahwa motor itu di belahan dunia lain tidak sedominan di Indonesia. Artinya memang kalau bicara baterai motor sendiri itu memang  populasinya lebih kecil lagi.

Baca Juga: Hijaukan Ekonomi, Pembiayaan Kendaraan Listrik Adira Finance Meroket Lagi!

“Itulah kenapa nanti di perpres itu nanti ada turunanya solusi untuk bagaimana perubahan dari motor sebelumnya menjadi motor listrik, jenis baterainya seperti apa, tapi kalau baterainya sendiri belum ada makanya kita mengundang kalau ada yang mau investasi baterai motor kita sangat terbuka," ungkapnya. 

Menurutnya, diperlukan kesabaran dalam menyambungkan daripada kebutuhan market dan produksi yang belum menemui titik terang. 

"Makanya itu pemerintah nanti ngeluarin perpres 55 dan juga mendorong makin banyaknya investasi di Indonesia baik mobil dan baterainya termasuk insentifnya supaya kita juga dorong demandnya kalau bisa misalnya seluruh mobil di Indonesia nanti 50 persen jadi listrik misalnya," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: