Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Kompetensi Digital, XL Axiata Mengajar di SLB Kabupaten Garut

Tingkatkan Kompetensi Digital, XL Axiata Mengajar di SLB Kabupaten Garut Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Program-program pemberdayaan penyandang disabilitas dari karyawan XL Axiata ini tentunya sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam mendukung percepatan pembangunan di Indonesiia.

"Dengan fokus pada bidang-bidang seperti UMKM dan inklusi disabilitas, XL Axiata berkomitmen untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang penting dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan”, ungkapnya 

Baca Juga: Jokowi Sebut Pembangunan Infrastruktur Buat Daya Saing Indonesia Meningkat: Belum Melompat...

Program donasi bagi disabilitas hingga ponpes ini akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai provinsi, seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. 

Selain itu juga Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Utara. Perusahaan akan berkolaborasi dengan organisasi-organisasi lokal, instansi pemerintah, dan tokoh masyarakat untuk memastikan implementasi dan distribusi sumber daya yang efektif.  

Adapun, Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir mengatakan selain dukungan terhadap komunitas penyandang disabilitas, saat ini, XL Axiata juga mendukung pemberdayaan perempuan melalui program Sisternet dan pesantren digital di sejumlah daerah. 

Perusahaan telah bekerja sama dengan sejumlah mitra seperti Huawei, PT. Tower Bersama, PT. Solusindo Kreasi Pratama, PT. Era Bangun Telecomindo, Fiberhome, Mitratel, Alita, Dentsu International Indonesia, PT. Pura Barutama serta Yayasan Benihbaik, Komunitas Bloggercrony Indonesia, Peak Performance Indonesia, Resellerun, Amangtiwi Malang, dan Mom Digipreneur melalui sejumlah pelatihan yang mampu mendorong pemanfaatan modal secara efektif bagi UMKM Perempuan hingga disabilitas.

"Kami berharap, program ini mampu meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM perempuan dalam literasi keuangan, literasi digital, dan kewirausahaan di daerah-daerah. Dengan kemampuan tersebut, kami berharap usaha mereka bisa semakin maju dan berkembang, yang pada akhirnya, selain akan dapat menopang ekonomi keluarga, juga bisa menguatkan ekonomi daerah. Sudah terbukti, UMKM yang kuat dalam kinerja, juga mampu menopang perekonomian di saat krisis," jelasnya

Marwan menambahkan, pihaknya  bisa menemukan ada banyak sektor usaha yang dirintis dan dikelola oleh para perempuan di berbagai daerah. Kemampuan manajemen bisnis mereka pun juga masih apa adanya, dengan tingkat literasi keuangan dan digital yang sekadarnya. 

"Oleh karena itu, XL Axiata berpandangan bahwa UMKM perempuan perlu mendapatkan pendampingan, khususnya para pelaku UMKM perempuan," ujarnya 

Para peserta daftar melalui aplikasi Sisternet, yang berhasil lolos kemudian akan mengikuti pelatihan offline selama 3 hari, mendapatkan softcopy modul pembelajaran, tugas harian, pre-test, post-test, pendampingan, hingga kelas lanjutan. Sesi pendampingan atau monitoring ini nantinya akan dilaksanakan selama tiga bulan. Dalam sesi tersebut, peserta memiliki kesempatan untuk berkonsultasi secara individual dengan para mentor dan sesi lanjutan yang akan disesuaikan dengan evaluasi kebutuhan peserta. 

"Mentor juga akan melakukan evaluasi bisnis para peserta dengan merujuk informasi pertumbuhan usaha dan implementasi pengelolaan usaha yang tepat serta memantau pemanfaatan modal usaha," katanya.

Para peserta terpilih yang telah mengikuti rangkaian program ini pun nantinya akan mendapatkan modal usaha senilai total Rp 150 juta. Lebih jauh, mereka diharapkan akan memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengevaluasi keuangan usaha mereka. 

Baca Juga: Soroti Industrialisasi Pendidikan Tinggi, Anies Baswedan: Kalau Diteruskan Ketimpangan Makin Meluas

"Kedua, peserta dapat mengembangkan produk mereka secara efektif. Ketiga, peserta memiliki kemampuan untuk memasarkan produk mereka dan menjangkau lebih banyak pembeli. Keempat, adanya transformasi digital bagi usaha para peserta," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: