Nestle Indonesia memulai inovasi studi kemasan guna ulang pertamanya sebagai solusi alternatif kemasan sekali pakai untuk satu porsi sajian. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan Koinpack by Alner.
Direkt Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Samer Chedid menyampaikan upaya Nestle Indonesia untuk terus berkontribusi dalam melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi melalui pengembangan kemasan berkelanjutan.
Baca Juga: Rumahkan Karyawan, Nestle Indonesia Siap Alirkan Kompensasi 50x Gaji
“Nestle Indonesia terus melakukan inovasi dalam memastikan aspek keberlanjutan dalam pelaksanaan bisnis kami. Pengembangan solusi kemasan alternatif ini tidak saja menekankan pada aspek keberlanjutan lingkungan, namun juga tetap menjaga standar kualitas produk kami dan di saat bersamaan menawarkan pengalaman berbelanja yang baru serta nyaman bagi konsumen,” ujarnya, dilansir pada Kamis (14/12).
Adapun konsumen bisa mendapatkan produk MILO (22 g) dan KOKO KRUNCH (15 g) dalam kemasan guna ulang yang dijual di 21 titik ritel di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, termasuk Alfamidi Super Bangka Raya, Tip Top Rawamangun, dan platform e-commerce serta mitra penjualan Alner seperti bank sampah, agen, dan warung.
Proses penjualan kemasan guna ulang ini menerapkan metode deposit return scheme dengan menyediakan reward berbentuk potongan harga atau pengembalian dana (cashback) setelah konsumen mengembalikan kemasan kosongnya.
Pelaksanaan studi ini sejalan dengan komitmen Nestle Indonesia dalam mewujudkan kemasan yang berkelanjutan pada 2025, dengan mengurangi ⅓ penggunaan plastik baru dan memastikan lebih dari 95% kemasan dapat didaur ulang atau diguna ulang, dengan tetap berkomitmen mencapai 100%. Untuk mencapai komitmen tersebut, Nestle percaya diperlukan upaya kolaboratif antara berbagai pemangku kepentingan untuk mengevaluasi dampak lingkungan sekaligus pendekatan inovatif mempelajari penerimaan konsumen terhadap sistem guna ulang.
Program studi kemasan guna ulang Nestle Indonesia dan Koinpack by Alner tersebut akan berjalan selama kurang lebih 4 bulan, dan melakukan monitoring perilaku dan pengalaman berbelanja konsumen dalam pembelian maupun pengembalian kemasan guna ulang. Lebih lanjut lagi, dalam menjaga standar keaman pangan dan kualitas produk, proses operasional pengemasan produk dilakukan di fasilitas Nestle Indonesia dengan mengikuti standar prosedur yang ketat.
“Membangun perilaku penggunaan kemasan guna ulang merupakan suatu tantangan tersendiri. Maka dari itu, melalui kolaborasi bersama PT Nestle Indonesia, kami turut berkontribusi menyediakan uji coba sistem pengemasan alternatif untuk satu porsi sajian Nestle MILO dan KOKO KRUNCH, yang mengusung kemasan guna ulang berbasis deposit. Tingkat pengembalian kemasan pasca konsumsi sangat penting dalam studi ini agar dapat digunakan kembali sehingga dapat mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai,” ujar CEO Alner, Bintang Ekananda.
Baca Juga: BUMN Branding & Marketing Award 2023, ungkap Evolusi Brand di era Industri 5.0
Adapun langkah-langkah serupa yang telah dilakukan perusahaan terkait pengembangan kemasan dalam memastikan aspek keberlanjutan, adalah menggunakan 100% sedotan kertas, label dari material plastik daur ulang, mangkuk kertas, dan memulai transisi menuju kemasan mono-material, yang diharapkan dapat menciptakan manfaat bagi konsumen, perusahaan dan bumi ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement