Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Green Energy, Ini Sejumlah Capaian Kilang Pertamina Internasional

Menuju Green Energy, Ini Sejumlah Capaian Kilang Pertamina Internasional Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) buka suara terkait dengan kinerjanya untuk pembangunan dari Indonesia. Terdapat sejumlah capaian positif yang telah dicapai oleh KPI di 2023

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman, mengatakan dalam aspek ketahanan nasional, perusahaan setidaknya telah mencatatkan peningkatan intake kilang 343 Juta Barel. Hal ini jelas meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 333 Juta Barel. Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi di atas Kereta Luar Biasa (KLB) yang khusus disewa oleh Pertamina, Jumat, 15 Desember 2023.

Baca Juga: Hasil Kinerja Pertamina, Ketahanan Energi Indonesia Capai Rating A

Yield Valuable juga mengalami peningkatan yang tahun sebelumnya hanya 81,9% menjadi 82,7%. Sementara Available Plant yang tahun sebelumnya 99,7% meningkat menjadi 99,8%. Adapun Energy Intersity yang dihasilkan perusahaan berhasil ditekan yang tahun sebelumnya mencapai 108,3 menjadi 107,5.

Dalam hal pembangunan nasional, perusahaan tak kalah dalam mencatatkan kinerja positif dari subholding lainnya. Secara overall, perusahaan telah menggelontorkan US$1,6 Miliar untuk Prognosa Real Investasi 2023. Adapun investasi tersebut, 43,2% merupakan dari Prognosa TKDN 2023.

Taufik juga menyebutkan, Perusahaan ikut serta dalam upaya pengurangan emisi karbon dalam wilayah tanah air. Kilang Pertamina memberikan kontribusi terbesar kedua dalam dekarbonisasi di grup Pertamina, setara 3,3 juta ton CO2. Hal tersebut ditargetkan akan terus meningkat, bahkan selanjutnya perusahaan berambisi menambah penekanan emisi karbon tersebut sebesar 1,3 juta ton.

KPI sendiri memiliki tiga inisiatif utama dalam menekan emisi karbon. Pertama meminimalisasi gas buang dengan Flare Gas Recovery System (FGRS). Kedua, penggunaan sumber daya atau utilitas eksternal untuk meminimalisasi penggunaan own use di kilang.Kedua hal ini akan dioptimalisasi dengan Advanced Process Control.

Baca Juga: Pertamina Gandeng Perusahaan Jepang Demi Dorong Transisi Energi

Tak hanya itu, perusahaan juga Tengah merambah bisnis hijau dengan memproduksi bahan bakar minyak yang rendah sulfur, rendah emisi dan berstandar tinggi. Kilang Pertamina juga memproduksi bahan bakar netral karbon seperti HVO, Sustainable Aviation Fuel (SAF), hidrogen, metanol, dan amonia.

Laporan: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: