Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rencana Perubahan Format Debat Dinilai Repot, Anies: Jadilah Otentik, Jangan Kosmetik

Rencana Perubahan Format Debat Dinilai Repot, Anies: Jadilah Otentik, Jangan Kosmetik Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Sumatera Selatan -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berharap tidak ada perubahan format dalam debat kandidat calon wakil presiden (cawapres) Jum'at (22/12/2023) mendatang.

Anies menilai, seyogyanya format debat sesuai dengan keputusan yang telah disepakati bersama. Dia menilai, penyelenggara seolah rumit lantaran terlalu mempertimbangkan usul sementara tahapan telah berjalan sebagaimana keputusan awal.

"Kenapa kita jadi rumit sekali gonta-ganti aturan. Apa yang sesungguhnya terjadi? Kenapa kok kita di tengah proses yang sudah disepakati, ada usul perubahan ini, ada usul perubahan itu," kata Anies di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Senin (18/12/2023).

Anies pun mengilustrasikannya dengan Piala Dunia. Seandainya terjadi perubahan tengah berlangsung kontestasi yang berjalan, akan banyak tim yang dibingungkan penyelenggara.

“Bayangkan coba, masuk putaran final Piala Dunia. Sudah 24 tim yang ada di situ. Di tengah-tengah pertandingan usul supaya kartunya ditambah. Usul warna kartu ditambah. Usul jam istirahat ditambah,” jelasnya. 

Baca Juga: Anies Bakal Pangkas Lamanya Masa Tunggu Keberangkatan Jemaah Haji

Anies pun menegaskan, tahapan debat merupakan ajang bagi kandidat capres-cawapres untuk mensosialisasikannya pada publik. Dia juga menilai tak perlu ada persiapan yang khusus lantaran debat itu berkaitan dengan sepak terjang kandidat tersebut.

“Toh, ini adalah kesempatan bagi rakyat untuk melihat calon pemimpin. Dan ini bukan ujian yang harus ada persiapan khusus. Bekal di situ selama bertahun-tahun berkarya, ya itulah yang akan muncul di dalam debat,” tegasnya.  

Lebih jauh, Anies juga menegaskan otentisitas sebagai seorang calon pemimpin bangsa, lebih penting daripada kosmetik pencitraan palsu. 

“Jadi mau formatnya apapun juga. Ujungnya otentisitas yang akan muncul. Karena itu, jadilah yang otentik. Jangan bawa kosmetik-kosmetik,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: