Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Hilirisasi, Begini Empat Tantangan Pertumbuhan Investasi di Jabar

Dorong Hilirisasi, Begini Empat Tantangan Pertumbuhan Investasi di Jabar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Memasuki tahun 2024, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat  akan menghadapi empat tantangan dalam meningkatkan investasi di Jawa Barat. 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani mengatakan pihaknya telah menggambil sikap untuk memberikan solusi dari tantangan yang akan dihadapi di tahun 2024 ini, seperti tensi geopolitik, perubahan iklim, future pandemic dan digitalisasi. 

Baca Juga: Dugaan Maladministrasi Seleksi Sekda Jabar, Pengamat: Kalau Benar Cacat Formil, Harus Diulang!

“Saya lihat, jalan ke depan tidak mudah dalam meningkatkan investasi. Tantangan geopolitik, perubahan iklim, pandemi, dan digitalisasi menjadi tantangan yang harus kami (pemerintah) lewati," kata Nining kepada wartawan dalam acara Bewara Jawa Barat (BEJA) Vol. 1 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/1/2024).

Nining menyebutkan pada tahun 2024, Jawa Barat akan fokus mendorong pengembangan industri hilirisasi berbasis renewable di Jawa Barat dan mendorong implementasi Green Economy di Jawa Barat.

Selain itu, Jabar tidak cukup hanya dengan mempromosikan potensi-potensi yang ada, tetapi juga menciptakan SDM yang berkualitas. Hal itu merupakan kunci berkembangnya investasi. 

“Kualitas SDM adalah aset yang menjadi investasi, posisi SDM yang bagus akan menjadi salah satu komponen dari kegiatan ekonomi di Jawa Barat, dan menjadi bahan promosi aset investasi. Mari kita sama-sama bekerja sama mendukung investasi yang berkualitas," jelasnya

Baca Juga: Ganjar Usulkan Investasi Pertahanan pada Debat Capres, Begini Reaksi TPD Jabar

Nining menyebutkan realisasi investasi Provinsi Jawa Barat terus memperlihatkan tren positif. Total realisasi investasi dari 2018 sampai 2023 mencapai Rp838,81 triliun, dan menyerap tenaga kerja baru sebanyak 856,3 ribu orang. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: