Yayasan Kelompok Kerja Salarea (Salarea Foundation) dan Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) Bandung bekerja sama dalamĀ meluncurkan gerakan partisipatif dalam pencegahan dan penanganan stunting lewat pendirian Rumah Tangguh Stunting (RTS) di Taman Kuliner Cibatu (TKC), Cibatu, Garut, Jawa Barat.
Hal ini menjadi sebuah momentum baru sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga gizi dan kesehatan lingkungan yang ditandai dengan kehadiran dari Hari Gizi Nasional. Sebuah sentiment yang turut disuarakan oleh Bupati Garut, dr Helmi Budiman.
Baca Juga: Upaya Penanggulangan Stunting, Ekspektasi Gibran Rakabuming Raka untuk SDM Indonesia Berkualitas
"Inisiasi Cibatu dalam pencegahan stunting ini perlu menjadi contoh bagi kecamatan lainnya karena dalam Rumah Tangguh Stunting melibatkan banyak pihak, lintas sektoral," jelasnya dilansir Kamis (25/1).
Pemkab Garut terus berupaya menekan angka stunting. Upaya percepatan penurunan angka stunting dalam wilayah ini menunjukkan capaian yang baik, dengan diraihnya penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
"Awalnya, Garut angka stuntingnya tertinggi sekitar 45% tapi sekarang tinggal 18%. Garut meraih Anugerah Stunting Award dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa penghargaan terbaik ketiga dalam Aksi Konvergensi dan terbaik kedua untuk Inovasi Penurunan Stunting," paparnya.
Helmi kembali mengingatkan, masalah stunting merupakan masalah yang sangat serius karena menyangkut nasib anak bangsa dan kemajuan untuk mencapai mimpi dari Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Jaga Generasi Emas, Daikin Turun Menekan Stunting di Indonesia
"Sarat negara maju ini manusianya harus sehat dan kuat, juga tinggi-tinggi. Dulu orangtua kita bilang orang Jepang itu pendek-pendek, tapi sekarang setelah jadi negara maju apakah masih ada orang Jepang yang pendek," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement