Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies: Kalau Netral Nggak Perlu Effort Apapun

Anies: Kalau Netral Nggak Perlu Effort Apapun Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Padang -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai pejabat negara mesti bersikap netral dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) nanti.

Hal itu nilai perlu untuk menghindari anggapan pemanfaatan fasilitas negara demi kepentingan politik. Menurut Anies, bersikap netral tidak membutuhkan upaya lebih untuk menjaga nama baik, ketimbang berpihak.

Hal itu dia ungkap menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut pemimpin boleh berkampanye dan memihak dalam kontestasi politik nanti.

"Netral itu tidak perlu mengeluarkan effort apapun, tapi kalo intervensi itu harus ada effort. kalau mau terlibat itu harus ada effort khusus," kata Anies kepada wartawan di Bandara Udara Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (25/1/2024).

Oleh karenanya, Anies menilai pejabat pemerintahan akan lebih baik menjaga netralitasnya. Pasalnya, netralitas berkaitan dengan sejarah masa depan bukan untuk memenangkan salah satu pasangan calon. 

"Jadi menurut saya, sudah jalankan saja netralitas. Toh ini sedang menceritakan sejarah kok, bukan memenangkan salah satu," tandasnya. 

Sebagaimana diketahui, Jokowi menilai seorang pemimpin boleh memihak dan ikut berkampanye dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres). 

Di samping itu, Jokowi juga menilai pejabat setara menteri pun boleh berkampanye dan memihak. Menurutnya, hal itu masuk dalam hak demokrasi warga negara. 

"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja. Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh," kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Yang terpenting menurutnya, kampanye yang dilakukan pejabat pemerintahan tidak menggunakan fasilitas negara. Sejauh tidak memanfaatkan itu, Jokowi menilai pejabat boleh ikut berkampanye. 

"Yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," jelasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: