Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kucurkan Rp26 Triliun, Jepang Dominasi Investasi di Jabar!

Kucurkan Rp26 Triliun, Jepang Dominasi Investasi di Jabar! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Jawa barat tercatat berhasil membukukan realisasi investasi di sepanjang tahun 2023 sebesar Rp210,6 triliun, atau sebesar 112% dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi.

Capaian tersebut, turut berdampak signifikan terhadap perekonomian Jawa Barat seiring dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 253.424 orang, dengan jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 94.469 LKPM. Dengan capaian tersebut, didukung terjaganya konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor ekonomi unggulan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2023 diperkirakan sebesar 4,7-5,5% (yoy).

Baca Juga: Percepat Penyelesaian Tol Bocimi, SMI Akuisisi 25% Saham PT STR di Trans Jabar Tol

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono, mengatakan keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis menjadi kunci realisasi investasi Jawa Barat yang semakin melesat di 2023.

"Ini merupakan necessary condition dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan terpercaya bagi para investor," kata Bambang kepada wartawan usai mengikuti kegiatanBewara Jawa Barat (BEJA) Vol. 2 dengan tema "West Java Investment Report 2023 and Economic Outlook 2024" di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024)

Selain itu, realisasi investasi yang tinggi juga sangat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ration (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun.

Maka dari itu, seluruh stakeholders terkait investasi di Jawa Barat juga perlu secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi potential project yang diminati investor luar negeri saat ini, khususnya bagi para calon investor yang sedang dalam posisi mencari pilihan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman.

Namun demikian, kata Bambang, ke depan realisasi investasi yang unggul tersebut, di samping yang bersifat berdaya saing seperti Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), perlu untuk dilakukan upaya pemerataan di seluruh wilayah Jawa Barat.

"Hal ini sejalan dengan peta persebaran investasi di Jawa Barat yang terkonsentrasi di bagian utara seperti Kab. Bekasi (25%) hingga Kab. Karawang (22%). Menyongsong tahun 2024," ungkapnya.

Menurutnya, Provinsi Jawa Barat optimis dalam meraih target realisasi investasi nasional yang dipatok meningkat 17,9%. Dalam mencapai target tersebut, sinergi antar stakeholders terkait investasi di Jawa Barat akan semakin diperkuat.

Baca Juga: TKD AMIN Jabar: Insya Allah Menang 80 Persen di Jabar

Berbagai program akselerasi investasi juga akan difokuskan pada perbaikan kebijakan investasi yang berkelanjutan, pelayanan dan insentif investasi berdaya saing, serta fokus pada investasi yang bernilai tambah serta berorientasi pada green investment.

Bambang menambahkan kebijakan hilirisasi juga diarahkan pada industri berbasis potensi daerah dan sektor unggulan guna menciptakan semakin banyak lapangan pekerjaan hingga meningkatkan daya saing UMKM dalam global value chain.

"Dengan kinerja investasi dan dukungan permintaan domestik yang tetap kuat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya multiplier effect dari tahun politik terhadap perekonomian secara agregat, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2024 diperkirakan tetap tinggi dan berada pada kisaran 4,9% – 5,7% (yoy)," jelasnya

Baca Juga: AHY Bertemu Jokowi, Elite Demokrat Jabar: Tanda Sinyal Positif...

Adapun, Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso mengatakan raihan positif investasi Jawa Barat tersebut merupakan buah sinergi, komitmen dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Jawa Barat.

"Raihan ini juga turut memberikan pesan kepada masyarakat bahwa investasi menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Jawa Barat," katanya

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat, Nining Yulistiani mengatakan secara nasional Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk Provinsi Jawa Barat Jepang masih mendominasi investasi dengan nilai Rp26,65 triliun dengan lebih dari 6.900 proyek. Selanjutnya disusul Singapura, China, Korea Selatan, Malaysia dan Belanda.

Sementara itu, beberapa perusahaan besar yang berinvestasi di Jawa Barat diantaranya untuk Penanaman Modal Asing (PMA) seperti KCIC dengan investasi lebih dari Rp21 triliun, PT Indah KIA, Elkrim Power (perusahaan baterai kendaraan listrik), Toyota Indonesia dan Satelit Nusantara Giga.

"Sedangkan yang PMDN untuk kawasan industri seperti Lippo Cikarang, Jasa Marga, Industri makan dan minum seperti Mayora dan Gunung Raja Paksi TBK," ujarnya

Dia menambahkan realisasi investasi di kawasan Rebana cukup tinggi yakni Rp17,38 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.

"Sedangkan investasi di Jabar selatan meningkat terus. Investasi pada sebesar Rp11,8 triliun," ujarnya

Baca Juga: JK dan Surya Paloh Hadiri Kampanye Akbar Bandung, Anies: Jabar Makin Terlihat Berada di Barisan Perubahan

Kinerja UMK di Jabar pun menunjukkan tren yang positifdengan realisasi investasi Rp48,1 triliun dengan 700 ribu proyek "Tentu saja ini sumber penerapan tenaga kerja yang tinggi karena UMK ini padat karya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: