Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bey Minta Agar Warga Jabar Tak Kehilangan Hak Pilih pada Pemilu 2024

Bey Minta Agar Warga Jabar Tak Kehilangan Hak Pilih pada Pemilu 2024 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan agar tidak ada masyarakat yang kehilangan hak pilih. 

Untuk itu, ia meminta supaya dilakukan pengecekan setiap DPT sesuai dengan data yang ada, termasuk untuk daerah dengan tingkat rawan bencana yang tinggi. 

"Kita ingin tidak ada warga yang kehilangan hak pilih dan supaya dicek setiap DPT sesuai dengan data yang ada," kata Bey kepada wartawan usai mengikuti kegiatan “Rampak Sauyunan Awasi Pemilu 2024” dalam rangka apel siaga dan sinergi pengawasan kesiapan patroli masa tenang dan doa bersama untuk Pemilu 2024 di Bandung, Jumat (9/2/2024). 

Diketahui, Jawa Barat merupakan wilayah dengan jumlah DPT terbesar se-Indonesia, yakni sebanyak 35,7 juta pemilih tersebar di 140.457 TPS. Oleh karena itu, perlu penjagaan iklim demokrasi yang sehat sehingga Pemilu Jabar Anteng (aman, netral, dan tenang) yang sudah dideklarasikan dapat diwujudkan bersama-sama. 

Baca Juga: Bey Machmudin: Tak Hanya Berintegritas, Jurnalis Harus Multitasking!

"Tentunya kita pegang teguh komitmen untuk bersama-sama menjaga iklim demokrasi Jabar yang sehat, transparan, dan kondusif agar hasil dari pemilihan ini terjaga akuntabilitasnya dan terwujud  Pemilu Jabar Anteng," jelasnya.

Bey menyebutkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam mengantisipasi cuaca ekstrem.

"Kami dari Pemda Provinsi Jabar juga telah berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan daerah-daerah rawan bencana pada saat pemilu berlangsung," ungkapnya.

Bey menambahkan menjelang masa tenang Pemilu 2024, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan dikerahkan untuk membersihkan alat peraga kampanye. 

Baca Juga: Bey Machmudin Ingatkan Antisipasi Kecurangan Pemilu 2024

Masa tenang Pemilu 2024 berlangsung mulai 11-13 Februari, kemudian pencoblosan pada 14 Februari. 

"Karena jumlahnya banyak sekali. Kebayang kalau mereka kerja sendiri. Kami akan sampaikan kepada Satpol PP kabupaten/kota untuk membantu pekerjaan Bawaslu," ungkapnya.

Bey juga berharap tak ada kecurangan serta mengingatkan kembali tentang netralitas semua unsur abdi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

"Pemilu yang tersisa H-5 ini, tentu kita berharap tidak terjadi kecurangan dan kita ingatkan kembali bahwa semuanya harus sesuai dengan undang-undang baik ASN, TNI/Polri, BIN, KPU, dan Bawaslu harus netral sehingga pemilu bisa berjalan lancar, jujur, dan damai hingga penghitungan suara," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: