Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Ekspor, Kemendag Ajak Pelaku Usaha Garap Pasar Non-tradisional

Perkuat Ekspor, Kemendag Ajak Pelaku Usaha Garap Pasar Non-tradisional Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Surabaya -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) mengajak para pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor pada tahun 2024. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi dalam Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion/FGD) dengan tema “Penjajakan Diversifikasi Pasar Asia, Afrika, dan Pasifik” di Surabaya, Jawa Timur beberapa hari lalu. 

Kegiatan tersebut turut dihadiri perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Export Center Surabaya, serta asosiasi dan pelaku usaha berskala kecil, menengah, maupun besar di Jawa Timur. 

Baca Juga: Hindari Dampak Perlambatan Ekonomi Global, Pemerintah Genjot Kinerja Ekspor Nasional

Adapun salah satu upaya yang disarankan untuk meningkatkan ekspor adalah dengan menggarap peluang pasar non-tradisional secara maksimal. Kemendag juga menyampaikan sejumlah strategi memperkuat kinerja ekspor melalui diversifikasi produk, peningkatan kualitas produk, dan perluasan pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 36,93 miliar sepanjang 2023. Nilai ekspor Indonesia pada periode Januari–Desember 2023 mencapai USD 258,82 miliar, sedangkan nilai impor sebesar USD 221,89 miliar.

“Kementerian Perdagangan menekankan pentingnya perluasan pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional yang prospektif. Diversifikasi pasar merupakan salah satu kunci sukses dalam meningkatkan ekspor. Kita harus terus menjajaki pasar ekspor baru, khususnya di negara-negara yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi tinggi,” kata Didi.

Baca Juga: Mendag Zulkifli: Neraca Dagang Januari 2024 Kembali Lanjutkan Surplus

Didi menambahkan, kegiatan FGD yang digelar kali ini menjadi wadah duduk bersama antara pemerintah dan pelaku usaha untuk menentukan pasar-pasar nontradisional prospektif sebagai target penetrasi ke pasar-pasar ekspor baru bagi para pelaku usaha, khususnya pasar di wilayah Asia, Afrika, dan Pasifik.

Selain itu, Didi menekankan, perekonomian global saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan antara lain ketidakpastian geopolitik, fluktuasi harga komoditas, konflik di berbagai belahan dunia, ketegangan perdagangan antarnegara besar, hingga perubahan kebijakan ekonomi global.

Baca Juga: Teten Masduki Ungkap Era Digital Jadi Momentum Daerah Tumbuhkan Pusat Ekonomi Baru

Seluruh kondisi itu memiliki dampak langsung maupun tidak langsung terhadap ekonomi Indonesia. Namun, di tengah ketidakpastian ini, Indonesia terus berupaya untuk memperkuat posisi ekonominya, termasuk melalui peningkatan ekspor. 

Secara khusus, Kemendag sendiri telah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh kepada para eksportir Indonesia melalui berbagai program dan inisiatif. Di antaranya melalui pelatihan ekspor, pendampingan sertifikasi, misi dagang, hingga pameran luar negeri.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: