Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capai Ekonomi 8 Persen, Kemendag Optimalkan UMKM Melalui 3 Program Prioritas

Capai Ekonomi 8 Persen, Kemendag Optimalkan UMKM Melalui 3 Program Prioritas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengoptimalkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan pengoptimalan UMKM tersebut dilakukan melalui tiga program prioritas Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Baca Juga: Kemenko Perekonomian Kedepankan Akuntabilitas dalam Tata Kelola Keuangan

Mendag Budi menyampaikannya dalam diskusi panel ‘Pahlawan Ekonomi Bangsa: Kekuatan UMKM  Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8%’ di Jakarta, Senin, (17/3/2025).

“Ketiga program prioritas Kemendag memiliki keterkaitan dengan pengembangan pasar UMKM. Untuk mencapai pertumbuhan 8 persen, UMKM harus didorong memperluas pasar dan menembus ekspor,” ujar Mendag, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (19/3).

Mendag Budi menyampaikan, Program Pengamanan Pasar Dalam Negeri artinya UMKM harus mengisi pasar dalam negeri. Kemudian, Program Perluasan Pasar Ekspor terkait dengan pembukaan akses pasar yang lebih luas bagi UMKM. 

Sementara itu, Program UMKM BISA ekspor terkait dengan pengembangan sumber daya UMKM baik berbasis manajemen dan produk, maupun pemasarannya.

“Program ini dirancang dengan pendekatan ekosistem yang komprehensif dan melibatkan aspek  pembiayaan, logistik, rantai pasok, teknologi produksi, desain, hingga peran agregator,” kata Mendag.

Ia melanjutkan, Kemendag mempunyai perwakilan perdagangan di luar negeri yaitu Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan yang siap membantu UMKM dalam memasarkan produk. 

Setiap bulan, perwakilan perdagangan tersebut menggelar kegiatan presentasi bisnis (pitching) dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching).

Pada kegiatan tersebut, perwakilan di luar negeri akan mencari buyer yang sesuai dengan produk UMKM. Pada Januari 2025, terdapat 40 kegiatan pitching dan 32 business matching dengan total transaksi sebesar USD 5,22 juta. Sementara itu, pada Februari 2025, terjadi 74 business matching dengan total transaksi sebesar USD 3,55 juta. 

“Business matching bertujuan untuk membangun kepercayaan buyer bahwa produk UMKM Indonesia bisa diekspor dan dapat diterima di luar negeri. Kegiatan ini merupakan instrumen untuk memperkenalkan UMKM Indonesia kepada buyer,” kata Mendag.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: