Nur menyebutkan guna melengkapi berbagai langkah menjaga stabilitas melalui pengendalian inflasi daerah, Jawa Barat juga perlu untuk mengoptimalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, termasuk diantaranya melalui digitalisasi.
Percepatan dan perluasan digitalisasi menjadi strategis dalam meraih efisiensi dan efektifitas implementasi kebijakan ekonomi di daerah.
Berkaca dari kondisi terkini dan dengan melihat potensi serta tantangan ke depan, percepatan dan perluasan digitalisasi perlu untuk terus dilakukan melalui 4 langkah yaitu: pertama, optimalisasi program pembayaran pajak kendaraan bermotor, elektronifikasi tansportasi umum, penerimaan retribusi, dan digitalisasi di kawasan wisata untuk meningkatkan ETPD.
Upaya kedua, ditempuh melalui optimalisasi penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) untuk setiap belanja pemerintah daerah oleh seluruh SKPD se Jawa Barat.
Ketiga, peningkatan literasi digital masyarakat mengenai manfaat pembayaran secara non tunai dalam pembayaran pajak dan retribusi melalui sosialisasi, edukasi, dan berbagai insentif.
Upaya keempat adalah optimalisasi aspek outcome yaitu pelaporan, dan aspek proses yaitu melalui kegiatan HLM, capacity building & literasi masyarakat, peningkatan evaluasi, dan dokumentasi kegiatan untuk meningkatkan nilai pada Championships TP2DD di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Kenang Jasa Almarhum Solihin GP
"Bank Indonesia melalui TPID dan TP2DD juga secara konsisten menjalin sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders terkait guna menyelaraskan program pengendalian inflasi dan perluasan digitalisasi daerah untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement