Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Penyebab Pilot Batik Air Ketiduran selama 28 Menit

Ini Penyebab Pilot Batik Air Ketiduran selama 28 Menit Kredit Foto: Lion Air Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan pendahuluan terkait insiden pilot dan kopilot pesawat Airbus A320 maskapai Batik Air rute Kendari-Jakarta yang tertidur selama 28 menit akibat kelelahan.

Beberapa saat kemudian, SIC (kopilot) kemudian secara tidak sengaja tertidurar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).

“Tidak ada yang terluka dalam insiden ini, dan tidak ada kerusakan di bagian pesawat,” seperti tertera dalam laporan awal pendahuluan KNKT yang diakses dari laman resmi di Jakarta, Sabtu.

Namun KNKT tetap mengklasifikasikan insiden itu sebagai kategori insiden ‘serius’.

Dalam laporan kronologis KNKT, dijelaskan bahwa awalnya pilot (Pilot in Command/PIC) berusia 32 tahun dan kopilot (Second in Command/SIC) berusia 28 tahun itu mengoperasikan pesawat Airbus A320 yang membawa penumpang dari Jakarta menuju Kendari, dengan rute pulang pergi.

Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.

Di tengah penerbangan dari Jakarta menuju Kendari, pilot menawarkan kepada kopilot untuk tidur karena dia tampak kelelahan.

Kemudian kopilot memutuskan untuk tidur selama 30 menit, dan pilot mengambil alih tugas kopilot sementara.

Pesawat pun berhasil mendarat dengan selamat di Kendari.

Dalam investigasi KNKT, tertulis bahwa selama transit di Bandar Udara Haluoleo, Kendari, pilot dan kopilot menyempatkan untuk makan mi instan.

Setelah menurunkan semua penumpang, pesawat melanjutkan penerbangan kembali pada pukul 00:05 Universal Time Coordinated (UTC) menuju Jakarta dengan nomor penerbangan BTK6723.

Total penumpang yang berada di pesawat menuju Jakarta itu tercatat sebanyak 153 orang.

Saat pesawat mencapai fase ketinggian jelajah 36 ribu kaki (cruising), pilot dan kopilot melepas headset dan volume pengeras kokpit dinaikan.

Saat itu pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat, dan kopilot mengambil alih tugas pilot sementara waktu.

Beberapa saat kemudian, pilot pun tertidur dengan kopilot yang masih terjaga mengambil alih tugasnya.

Selang beberapa waktu, pilot terbangun dan menawarkan kepada kopilot apakah dia ingin beristirahat, namun kopilot menolaknya.

“Kedua pilot kemudian melakukan percakapan non-tugas selama sekitar 30 detik dan kemudian PIC (pilot) melanjutkan untuk tidur. SIC (kopilot) mengetahui bahwa PIC sedang tidur dan melanjutkan tugasnya baik sebagai pilot maupun kopilot,” jelas laporan pendahuluan yang ditandatangani Soerjanto Tjahjono.

Saat detik-detik penerbangan inilah, koordinasi antara kopilot ACC wilayah Jakarta seharusnya terjalin.

Namun, pukul 01:43:42 UTC saat ACC Jakarta bertanya kepada kru pesawat, berapa lama pesawat itu terbang di jalurnya, tidak ada respons dari kru kokpit. Kopilot ternyata tidak sengaja tertidur.

"Pada 01:43:42 UTC, SIC (kopilot) membaca kembali instruksi ACC Jakarta. Beberapa saat kemudian, SIC (kopilot) kemudian secara tidak sengaja tertidur,” tulis laporan KNKT.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: