Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perubahan Tren Proses Rekrutmen Karyawan di Tahun 2024

Perubahan Tren Proses Rekrutmen Karyawan di Tahun 2024 Kredit Foto: Zoho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tahun 2024, dunia kerja di Indonesia tetap dinamis dengan berbagai isu seperti tech winter dan resesi pasca pandemi yang memengaruhi pasar tenaga kerja sepanjang tahun 2023.

Sebelum masuk ke topik utama, kami merekomendasikan kepada para pebisnis dan praktisi HR di Indonesia untuk mulai mempertimbangkan investasi pada teknologi rekrutmen yang canggih guna menemukan kandidat yang sesuai dengan lebih mudah.

Baca Juga: Bantu Perusahaan Rintisan, Zoho Corporation Hadirkan Zoho for Startups dengan Beragam Tawaran Menarik

Salah satu pilihan terbaik saat ini adalah Zoho Recruit. Tak hanya teknologi ATS, software ini juga telah dilengkapi dengan sistem otomatisasi perekrutan, komunikasiterpadu dengan kandidat, dan kecanggihan teknologi AI untuk meningkatkan akurasi dalam pencocokan kandidat.

Dengan Zoho Recruit, Anda dapat menghemat waktu dan biaya serta membuat keputusan yang lebih tepat sasaran.

Coba Zoho Recruit secara gratis tanpa perlu menggunakan kartu kredit di sini!


Apa Saja Tren Rekrutmen di 2024?

Kembali ke topik utama, berikut adalah enam tren rekrutmen yang kami prediksi dan rangkum dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kondisi ekonomi dan perkembangan teknologi di tahun 2024 ini.


1. Pekerjaan Hybrid Menjadi Lumrah

Ketika para pimpinan punya kekhawatiran tentang produktivitas, kolaborasi, dan memelihara budaya perusahaan, karyawan diminta untuk kembali ke tempat kerja mereka.

Namun di sisi lain, banyak perusahaan yang juga telah menikmati manfaat dari pola kerja bekerja dari mana pun.

Keduanya tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka saat ini hybrid adalah solusinya.


2. Otomatisasi dan AI akan Mendominasi

Semakin banyak perusahaan mulai berinvestasi dalam otomatisasi proses rekrutmen karena terbukti manfaatnya lebih dari sekadar menghemat waktu dan uang.

Chatbots melakukan pra-penyaringan kandidat. AI digunakan untuk menulis deskripsi pekerjaan dan mencocokkan profil kandidat.

Algoritma pembelajaran mesin bahkan dapat membantu tim rekrutmen memprediksi kandidat mana yang paling cocok untuk pekerjaan tersebut dan siapa yang kemungkinan akan bertahan lebih lama di perusahaan tersebut.

Di sisi lain, para kandidat pun telah menjadikan otomatisasi dan AI sebagai bagian penting dalam pencarian kerja mereka. Bot menulis surat lamaran serta resume, dan membantu kandidat memilih tawaran yang tepat dengan membandingkan gaji.


3. Keberagaman Jadi Lebih Penting

Kandidat ingin bekerja di perusahaan yang mengedepankan keberagaman dan inklusi. Perusahaan pun harus rajin mempromosikan inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi untuk menarik talenta baru.

Perusahaan berinvestasi dalam cara-cara inovatif untuk mengevaluasi kandidat dan menghilangkan bias.

Mereka memastikan bahwa deskripsi pekerjaan yang mereka buat bersifat inklusif, membentuk panel wawancara yang beragam, dan mempromosikan komitmen mereka dalam membangun tim yang plural di situs web dan media sosial perusahaan.


4. Proses Rekrutmen Berbasis Data

Analisis sumber daya manusia membantu tim rekrutmen membuat keputusan terhadap karyawan yang tepat.

Dengan analisis prediktif, Anda dapat memprediksi keberhasilan kandidat berdasarkan pola historis, memperkirakan kebutuhan perekrutan, dan menilai efektivitas strategi perekrutan Anda.


5. Retensi Talenta Sangat Diperlukan

Dengan kondisi yang seperti resesi saat ini, rekrutmen karyawan merupakan sebuah komitmen yang mahal. Sangat masuk akal untuk mempertahankan karyawan yang ada sebaik mungkin.

Perusahaan akan menggunakan segala cara, misalnya lewat mobilitas internal, peningkatan keterampilan, dan reskilling untukmempertahankan karyawan yang mereka miliki. Kebutuhan akan karyawan baru benar-benar diputuskan dengan sangat hati-hati.


6. Fresh Graduate Lebih Diutamakan

Dalam konteks ini, perekrut tidak hanya melihat sekadar resume, namun juga menilai kemampuan dan keahlian kandidat.

Gelar akademik bukan lagi kriteria utama yang dicari. Perusahaan mulai merekrut individu yang baru lulus dan memberikan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan.

Menerima magang juga menjadi alternatif yang menarik karena membantu perusahaan menghemat biaya sambil memberikan kesempatan bagi fresh graduate untuk belajar dan berkembang.

Baca Juga: Luncurkan Zoho for Startups Langkah Transformasi Digital bagi Bisnis Rintisan

Selain enam poin di atas, apakah masih ada tren-tren proses rekrutmen lain yang menurut Anda masih belum masuk ke daftar di atas? Jika iya, jangan ragu untuk membagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: