Melewati masa pandemi sektor perhotelan di Indonesia mulai menggeliat, melihat laporan dari Hospitality Services Colliers Indonesia pada Maret 2024 mengungkapkan potensi dan prospek positif untuk sektor hotel pada tahun 2024.
Beberapa sektor dalam industri hospitality yang diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2024 meliputi Hotel Bisnis, Hotel Resort, Hiburan, Makanan dan Minuman, serta Lapangan Golf. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai kegiatan diantaranya MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).
Melihat peluang ini, emiten perhotelan PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) dengan brand utama Kedaton 8 Hotel & Swiss-belexpress Rest Area telah menyiapkan strategi guna menangkap peluang tersebut dan memantapkan posisinya sebagai pemain utama di sektor perhotelan, terutama yang berlokasi di rest area.
Baca Juga: Hotel Qubika Melalui PT Indonesia Kubika Nasional Siap Penuhi Kebutuhan Penginapan di IKN
KDTN konsisten menepati janji-nya saat IPO dalam pengembangan bisnis hotel di rest area, hal ini diwujudkan dengan telah terealisasi-nya 3 hotel Swiss-belexpress di rest area pada tahun 2023 lalu, dan sedang berlangsungnya pembangunan Hotel Swiss-belexpress ke-4 di Rest Area Heritage KM 260B Ruas Tol Pejagan - Pemalang, menyusul dengan Hotel kelima-nya yang diharapkan rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 2025 nanti.
"KDTN sedang merencanakan untuk membangun fasilitas Function Room yang mampu menampung sampai dengan 1000 orang, dimana Function Room ini akan dilengkapi fasilitas lainnya seperti meeting room yang berkapasitas sampai dengan 200 orang, executive lounge, layanan food & beverage serta fasilitas olahraga (Golf Simulator). Function room ini nantinya dapat digunakan untuk berbagai acara seperti Wedding dan juga Exhibitions, ” kata Xaverius Nursalim Direktur Utama PT Puri Sentul Permai Tbk ( KDTN ) dalam keterangannya kepada media, Senin, (20/5/2024).
Baca Juga: TMMIN dan The Stones Hotel Komitmen Kembangkan Transportasi Berkelanjutan, ini Buktinya
Fasilitas baru ini diharapkan dapat dibangun pada Bulan Juli tahun ini di lahan seluas 1200 meter persegi dan diharapkan rampung pada Q-1 2025 dengan investasi diperkirakan akan menyerap dana sekitar Rp10 miliar. Penurunan liabilitas KDTN mencerminkan sehat-nya kinerja keuangan perseroan (Bankable).
Ekspansi bisnis Puri Sentul Permai (KDTN) menjadi roadmaps dengan skala yang sesuai target perseroan. Dengan strategi ekspansi dan investasi signifikan di fasilitas baru, Puri Sentul Permai (KDTN) siap memperkuat posisinya di industri perhotelan Indonesia dan memanfaatkan potensi pertumbuhan yang ada.
"Manajemen KDTN berkomitmen kepada para pemegang saham untuk memberikan kinerja yang baik, dengan menambah fasilitas-fasilitas terbaik sehingga dapat mencapai revenue dan keuntungan yang memuaskan bagi para pemegang saham," ujar Xaverius Nursalim.
Untuk diketahui, KDTN berhasil menunjukkan performa gemilang sepanjang tahun 2023 dengan pendapatan sebesar Rp31,15 miliar, naik 23,62% dari tahun 2022, dan mencatat okupansi hotel sebanyak 55.531 kamar. Hingga 31 Maret 2024, pendapatan Puri Sentul Permai (KDTN) juga sudah mencapai Rp7,28 miliar.
"Dividen tahun ini telah disetujui oleh RUPST untuk dibagikan sebesar 40%, cadangan wajib Rp 100 juta dan sisanya untuk tambahan modal kerja. Tambahan modal kerja ini diharapkan mampu mendukung rencana pembangunan Function Room yang berlokasi di Kedaton8 Hotel - Sentul," tutup Xaverius Nursalim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement