Pada kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) MASA AI, Davyn Sudirdjo menjelaskan bahwa AI bekerja seperti dengan halnya otak manusia. Setiap informasi dihimpun untuk menghasilkan sebuah keputusan, atau dalam hal ini keluaran dalam berbagai bentuk sesuai yang kita inginkan dan butuhkan.
Baca Juga: Tutup Forum CEM, Kementerian ESDM Tekankan Percepatan Transisi Energi Global
"AI bisa diterapkan di berbagai aspek pekerjaan dan bermacam-macam bidang," ungkap Davyn.
Davyn menilai pemanfaatan AI untuk Kementerian ESDM khususnya, bisa diimplementasikan dalam berbagai aspek operasional, seperti perizinan, analisa dan sertifikasi, serta percobaan dan pemeliharaan.
"Dalam perizinan misalnya, AI dapat digunakan untuk menyederhanakan proses pengurusan perizinan, sehingga hasilnya lebih cepat dan akurat. AI akan menjadi solusi keterbatasan jumlah evaluator dalam pengurusan perizinan, sehingga perizinan akan menjadi lebih cepat selesai. Dalam analisa dan sertifikasi, AI dapat digunakan untuk melakukan survei, penilaian, serta studi kelayakan. Terakhir, AI dapat digunakan dalam pemantauan dan otomasi alat dalam aspek percobaan dan pemeliharaan, sehingga dihasilkan kualitas yang baik dengan waktu dan sumber daya yang lebih efisien," imbuhnya.
Baca Juga: Kementerian ESDM Gelar Forum Nasional FGTLN
Lebih lanjut, Davyn menjelaskan kontribusi AI dalam upaya pengembangan kompetensi ASN di lingkungan Kementerian ESDM yaitu AI bisa digunakan untuk mendiagnosa permasalahan yang muncul di lingkungan kerja, personalisasi dan identifikasi titik kelemahan, mengidentifikasi akar penyebab masalah, serta menemukan solusi guna perbaikan dan peningkatan kualitas di masa depan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement