Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang Cuan Investasi Kesehatan dengan Menggandeng Australia

Peluang Cuan Investasi Kesehatan dengan Menggandeng Australia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor kesehatan menawarkan peluang perdagangan dan investasi menarik, seiring bertambahnya usia populasi dan meningkatnya pendapatan penduduk Indonesia. Demikian salah satu hasil diskusi webinar Investing with the Heart yang diselenggarakan program pengembangan bisnis Indonesia-Australia Katalis (14/5). 

Dalam webinar yang menampilkan sejumlah investor Australia dan Indonesia itu, percakapan antara lain berfokus pada model bisnis dan tujuan mereka memasuki serta mengembangkan sayap di Indonesia. 

Melalui fasilitas layanan kesehatan regeneratif seluas 10.000 meter persegi di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur perusahaan Australia Simplr International menawarkan perawatan kanker dengan terapi immune cell menggunakan teknologi Jepang. Menurut Dean Kilby, CEO Simplr International, pasar yang mereka tuju jelas di depan mata.

“Setiap tahunnya sekitar 15.000 warga Australia bepergian ke luar negeri untuk mencari layanan kesehatan. Pada skala lebih besar, sampai dengan dua juta warga Indonesia dari kelas menengah atas juga melakukan hal yang sama, banyak yang bepergian ke Singapura, Malaysia dan Korea Selatan,” ujar Dean. 

Sementara itu Nicole Nixon, CEO Five Faces, sebuah perusahaan health tech berbasis di Brisbane, berbagi tentang kemitraannya dengan perusahaan digital signature Indonesia Privy.

“Privy akan memasarkan produk kami di pasar Indonesia dan sebaliknya kami pun akan menggunakan solusi tandatangan digital mereka di pasar Australia, karena ada banyak konsumen Australia yang mencari jasa tandatangan digital terpercaya, dan kami siap mengimplementasikan layanan itu,” kata Nicole. 

Baca Juga: Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku Terbaru

Dalam presentasinya, Kumala Dewi, Indonesia Country Manager Cochlear, perusahaan alat bantu pendengaran asal Australia, berbicara tentang pentingnya mengembangkan kualitas hidup melalui alat kesehatan yang tepat. Produk Cochlear tersedia di Indonesia melalui kemitraan tunggal dengan pusat alat bantu dengar Kasoem Hearing, dan keduanya kini menjajaki pendirian sebuah Centre of Excellence di Jakarta.

“Untuk sebagian orang kehilangan pendengaran mungkin bukan sesuatu yang darurat. Namun jika kita berpikir tentang masa depan, meraih kembali kemampuan mendengar dapat membuat masa depan lebih cerah. Hidup bukan hanya mengenai usia, namun bagaimana menjadikannya produktif dan berkualitas,” kata Kumala. 

Sementara itu, Regional Ecosystem and Platform Lead 1982 Ventures Amiyandra Suratman berbagi tentang pesatnya pertumbuhan minat venture capital (VC) terhadap industri kesehatan di tanah air, terutama bagi later-stage startups, terhitung sejak tahun 2002. 

Webinar tentang sektor kesehatan ini merupakan bagian dari seri webinar terkait Ekonomi Perawatan (Care Economy) yang diselenggarakan Katalis antara bulan April dan Juli 2024. Webinar berikutnya, dengan fokus pada sektor perawatan anak, diagendakan akan berlangsung pada tanggal 23 Juli 2024. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: