Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Sebut Aman Meskipun Rupiah Makin Lesu, Ini Tindakan Bank Indonesia

Presiden Jokowi Sebut Aman Meskipun Rupiah Makin Lesu, Ini Tindakan Bank Indonesia Pegawai melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Rabu (6/1/2021). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah semakin tertekan dan bahkan terdepresiasi mencapai lebih dari Rp16.400 per dolar AS di pasar spot. Pelemahan ini terjadi bersamaan dengan melemahnya pasar saham dan meningkatnya imbal hasil atau yield surat berharga negara tenor 10 tahun yang kini kembali merangkak ke atas level 7%.

Selain itu, posisi mata uang dolar AS yang perkasa melawan sejumlah mata uang lainnya, seperti dolar Singapura, yen Jepang, maupun yuan China, turut berkontribusi pada pelemahan rupiah.

Menanggapi kondisi ini, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan bahwa pergerakan rupiah saat ini masih dalam level stabil. Menurutnya, meskipun mengalami pelemahan, laju rupiah masih terjaga dibandingkan pergerakan sejumlah mata uang lainnya.

Perry juga menegaskan bahwa BI akan selalu hadir di pasar untuk melakukan intervensi dan mendorong kembalinya dana investor asing ke dalam negeri.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia, Edi Susianto, juga menegaskan bahwa semua mata uang di negara emerging market tengah melemah terhadap dolar AS. Hal ini merupakan respons pasar terhadap data pengangguran Amerika Serikat yang melonjak.

Edi berharap tingkat kepercayaan pelaku pasar tidak menurun di tengah situasi ini karena BI berkomitmen hadir dengan strategi triple intervention dan memastikan keseimbangan di pasar valuta asing tetap terjaga.

Baca Juga: Jaga Nilai Rupiah, Inflasi Indonesia Diklaim Masuk Terendah di Dunia

Rupiah tertekan terhadap dolar AS sebesar 0,68%, dengan nilai tukar saat ini berada di Rp16.375 per dolar AS. Terhadap mata uang lainnya, rupiah juga mayoritas terkoreksi, antara lain terhadap dolar Singapura melemah 0,55%, terhadap yen Jepang terdepresiasi 0,1%, dan terhadap euro tertekan hingga 0,69%.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut mengomentari kondisi ini. Menurutnya, semua negara saat ini mengalami hal yang sama, yaitu tertekan oleh dolar AS. Ketidakpastian global yang saat ini menghantui semua negara menyebabkan pelemahan mata uang terhadap dolar. Jokowi menyatakan bahwa nilai tukar rupiah yang berada di angka Rp16.200 hingga Rp16.300 masih berada dalam posisi yang aman.

Dalam situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian ini, baik pemerintah maupun Bank Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan pasar agar dampak negatif dapat diminimalisir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: