Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dicurigai Data Bais TNI yang Diretas Bukan Ulah Hacker

Dicurigai Data Bais TNI yang Diretas Bukan Ulah Hacker Seseorang sedang menggunakan komputer. | Kredit Foto: Unsplash/Mika Baumeister
Warta Ekonomi, Jakarta -

Loyalis Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Eko Jhones mencurigai data-data dari Badan Intelijen Strategis (Bais) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diretas bukan perbuatan hacker.

Namun kader Partai Demokrat itu tidak menyebutkan siapa yang dicurigainya melakukan peretasan terhadap data Bais TNI. "Kok saya curiga ya jangan jangan sebenernya bukan hacker yang melakukan…" ungkapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Jumat (28/6).

Baca Juga: PDN Diretas hingga Situs Pemerintah Disusupi Judi Online, Cak Imin: Sudah Waktunya Revolusi Siber

Melansir dari Kompas, dugaan peretasan data Bais TNI diunggah akun X (Twitter) @FalconFeedsio pada Senin (24/6/2024). Dalam unggahannya, dirinya menyebut etintas dari peretas MoonzHaxor.

“Badan Intelijen Strategis (Indonesia Military Strategic Intelligence Agency) LEAKED!” tulis unggahan tersebut yang disertai foto.

Dalam unggahan itu, disebutkan MoonzHaxor membocorkan data Bais TNI di situs atau forum jual beli data, BreachForums.

“MoonzHaxor, salah satu anggota terkemuka BreachForums telah mengunggah file dari Badan Intelijen Strategis. Kebocoran tersebut mencakup file sampel dengan data lengkap tersedia untuk dijual,” tulis cuitan @FalconFeedsio.

Selain itu, MoonzHaxor juga membobol data ndonesia Automatic Finger Identification System (Inafis) Polri.

Entitas tersebut ingin menjual data Bais TNI yang memuat nama, satuan hingga aksi unjuk rasa berukuran 773 kilobyte (kB) dengan harga 1.000 dollar AS, sedangkan file berukuran 33,7 gigabyte (GB) dengan Harga 7.000 dollar AS di Breach Forums.

Data yang diretas dalam laman tersebut berdasarkan penelusuran Kompas pada Rabu (26/6/2024) berupa nama-nama prajurit, pangkat, asal satuan, email, nomor telepon, nomor registrasi pokok (NRP), hingga data aksi-aksi unjuk rasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: