PT Pertamina (Persero) mengusulkan Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) senilai Rp4,18 triliun. Modal tersebut penting untuk sejumlah proyek operasional yang dijalankan oleh perusahaan, salah satunya guna mengembangkan Jaringan Gas (Jargas) Nasional.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini mengatakan pengembangan jargas sangatlah penting tak hanya dalam upaya pemerataan energi namun juga transisi energi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Pertamina Gas Raih Penghargaan Internasional Green Leadership Asia Responsible Enterprise Award 2024
"Kedepannya Jargas ini akan berperan penting dalam konteks memegang peranan penting untuk transisi energi, tentunya perlu adanya tambahan capex yang perlu kita deploy untuk bisa aset-aset ini berfungsi dan berperan optimal dalam konteks menjalankan transisi energi," ujarnya pada Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI pada Selasa, (02/07/2024).
Dengan kehadiran jargas, masyarakat dapat menggunakan gas bumi untuk keperluannya sehari-hari. Di sisi lain, energi tersebut juga akan semakin mudah diakses oleh publik termasuk pengusaha dalam berbagai sektor, misalnya transportasi yang mana akan turut menekan emisi karbon.
"Penggunaan gas bumi untuk keperluan rumah tangga dan transportasi tentunya perlu juga dukungan dari sisi regulasi dan juga pricing policy yang efektif untuk bisa kita optimalkan gas ini sebagai sumber untuk bisa melakukan transisi energi," jelas Emma.
Untuk diketahui pada roadmap transisi energi, gas memang masih memegang peranan penting sebelum sektor energi 100% berasa dari energi baru terbarukan (EBT). Terlebih gas juga dinilai memiliki tingkat emisi karbon yang cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan energi fosil lainnya.
Sementara itu, secara keseluruhan komposisi usulan PMMP Rp4,18 triliun diatas porsinya akan digunakan untuk mengembangkan aset Jargas dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) senilai Rp4,17 triliun dan Rp12,8 miliar aset Refuelling Hydrant DPPU (Depot Pengisian Pesawat Udara).
Baca Juga: Dukung Ekosistem Berkelanjutan, Tiga Penghargaan Diborong Pertamina Geothermal (PGEO)
"Bagi Pertamina tentunya optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan jargas dan SPBG ini sebagai infrastruktur energi transisi untuk mencapai aspirasi net zero emission di tahun 2060," tutur Emma.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement