Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tidak Akan Tinggal di Rumah Dinas Jakarta dan IKN, Gibran Menyusahkan

Tidak Akan Tinggal di Rumah Dinas Jakarta dan IKN, Gibran Menyusahkan Gibran, bersama Emil Dardak dan Hendy Setiono, membuat kejutan dengan mengunjungi SD Negeri Margorejo VI/524 Surabaya. | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Ferdinand Hutahaean menilai Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka menyusahkan dengan tidak akan tinggal di rumah dinas baik di Jakarta maupun di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pasalnya menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, dengan tidak tinggal di rumah dinas, Gibran mempersulit tugas Paspampers (Pasukan Pengamanan Presiden).

Baca Juga: Sebentar Lagi Elektabilitas Kaesang di Pilkada DKI Jakarta Akan Meroket Jadi 91 Persen

"Wahhhh nyusahin lagi nih orang. Ngerepotin Paspampres. Kita tau sampean banyak duit bisa beli rumah mahal di Jakarta, tapi ngga usah nyusahin Paspampres lah," ucapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (18/7).

Sebelumnya, Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka berencana tidak akan tinggal di rumah dinasnya di Jakarta maupun IKN setelah pelantikannya pada 20 Oktober mendatang.

Gibran menjelaskan rumah dinasnya sebagai wapres akan digunakan untuk kegiatan warga. "Sebenarnya kalau rumah dinas tidak saya tinggali, memang untuk kegiatan warga," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/7/2024).

Ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran juga tidak tinggal di rumah dinas, sehingga hal tersebut telah menjadi kebiasaan. 

Kemudian ia mengaku akan tinggal di Jakarta sebelum rumah dinasnya di IKN selesai dibangun, namun tetap tidak akan tinggal di rumah dinas, dan memilih rumahnya sendiri.

"Ya, di Jakarta juga seperti hanya untuk menerima tamu. Saya di rumah sendiri saja. Tidak ada pertimbangan, kebiasaan saja. Lebih nyaman di rumah sendiri, tidak harus packing-packing," ucapnya.

Ia pun menjelaskan selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, rumah dinasnya di Loji Gandrung hanya digunakan untuk menerima tamu, sedangkan rumah pribadinya hanya untuk keluarga.

"Rumah dinas hanya untuk menerima tamu saja. Kalau rumah pribadi enggak bisa untuk menerima tamu," ucap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: