Kemunculan berbagai jenama lokal berkualitas pun menunjukkan bahwa produk buatan Indonesia menurut Setyadi tidak kalah bersaing dengan produk luar.
“Pertumbuhan bisnis industri kosmetik sebesar 21,9 persen pada 2023 ini luar biasa karena industri retail angkanya tidak sampai sebesar itu,” kata Setyadi.
Baca Juga: Bahlil Sebut Kawasan Industri Bisa Dibangun dengan Modal Nekat
Ia pun meyakini industri kosmetik dalam negeri berpeluang besar untuk terus tumbuh serta menjangkau pasar yang lebih luas. Khususnya industri kosmetik tanah air.
Mengutip dari catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, pertumbuhan jumlah industri kosmetik di Indonesia menyentuh 21,9% yakni dari 913 perusahaan pada tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan 2023 lalu.
Adapun segmen pasar terbesar didominasi oleh segmen perawatan diri atau personal care dengan volume pasar sebesar 3,18 miliar dolar AS pada tahun 2022. Kemudian skincare sebesar 2,05 miliar dolar, disusul oleh segmen kosmetik sebesar 1,61 miliar dolar AS dan wewangian dengan total 39 juta dolar.
Penjualan produk personal care dan kosmetik juga mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini di tengah masifnya perkembangan e-commerce di Indonesia.
Baca Juga: TRON Kolaborasi dengan KITB untuk Meningkatkan Sistem Pengelolaan Kawasan Industri
Sejak 2018 hingga 2022, personal care dan kosmetik merupakan top 3 penjualan di lokapasar (marketplace), dengan nilai transaksi mencapai Rp13,28 kuadriliun dan volume transaksi 145,44 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement