Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Bengkulu Bertumpu pada Sawit dan Kopi

Ekonomi Bengkulu Bertumpu pada Sawit dan Kopi Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Muara Sabak Barat, Tajungjabung Timur, Jambi, Jumat (10/7/2020). Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat permintaan produk sawit dunia mulai bergerak naik yang ditandai naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) pada Juli 2020 menjadi 662 dolar AS per metrik ton dibandingkan bulan sebelumnya yakni 569 dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan jika komoditas sawit dan kopi diprediksi menjadi salah satu tumpuan ekonomi Bengkulu untuk triwulan III 2024 ini.

"Hasil produksi kelapa sawit diprakirakan meningkat akibat berakhirnya musim trek dan tingginya harga kopi menyebabkan kinerja lapangan usaha pertanian terakselerasi," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Minggu, (25/8/2024).

Bahkan, kata Darjana, dua komoditas tersebut bisa menahan laju perlambatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu yang terjadi pada triwulan III 2024 ini. 

"Sawit dan kopi mengakselerasi lapangan usaha pertanian sehingga menahan perlambatan PDRB yang lebih dalam pada triwulan III 2024," ucap dia.

Selain itu, pihaknya juga memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan III 2024 ini akan melambat sebesar 4,28 hingga 4,88 persen Year on Year (YoY) atau per tahunnya.

"Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan komponen konsumsi rumah tangga, ekspor dan PMTB (pembentukan modal tetap bruto). Dari sisi lapangan usaha, perlambatan dialami oleh lapangan perdagangan, serta transportasi dan pergudangan, industri pengolahan dan pertambangan," ucapnya.

Adapun faktor yang menyebabkan kondisi tersebut adalah normalisasi konsumsi dan mobilitas masyarakat pasca momen hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idulfitri dan Iduladha. 

Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon, Pemerintah RI Sorot Potensi Kelapa Sawit sebagai Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Maka dari itu, untuk mengatasi kemungkinan perlambatan ekonomi, Bank Indonesia, pemerintah daerah (pemda) bersama dengan pihak terkait berupaya untuk merealisasikan berbagai program yang mendorong roda perekonomian tetap stabil. Bahkan, BI berharap perekonomian akan tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.

Salah satu upaya tersebut adalah kolaborasi antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah yang menggelar Bencoolen Fest pada Agustus 2024 ini. Adapun festival yang menampilkan UMKM, kuliner hingga festival kopi teh tersebut diadakan pada akhir Agustus 2024.

Selain itu, BI bersama pemda juga menggelar Bencoolen Regional Investment and Economic Forum (BRIEF) pada September 2024 nanti, kegiatan tersebut menjadi forum pertemuan investor dengan pemda di Provinsi Bengkulu untuk mencapai kesepakatan investasi.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu pun juga terus menggelar pasar murah terintegrasi untuk menjaga konsumsi rumah tangga agar tetap stabil dan pergerakan ekonomi di pasar-pasar Bengkulu tetap tumbuh baik.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: