Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Sawit Telah Sumbang Rp15,88 Triliun ke PNBP, BPDPKS Fokus Peremajaan dan Hilirisasi

Ekspor Sawit Telah Sumbang Rp15,88 Triliun ke PNBP, BPDPKS Fokus Peremajaan dan Hilirisasi Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana sekaligus Plt. Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kabul Wijayanto mengatakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan ekspor sawit mencapai Rp15,88 triliun hingga Juli 2024.

Jumlah tersebut menyumbang sebesar 31,3 persen untuk PNBP Badan Layanan Umum (BLU) yang tercatat sebesar Rp50,7 triliun dan 4,6 persen untuk PNBP secara keseluruhan yang sebesar Rp338 triliun pada periode yang sama. Adapun volume ekspor sawit hingga Juli 2024 mencapai 19,43 juta metrik ton.

Baca Juga: Prabowo Optimis RI bisa Jadi Lumbung Pangan Dunia di 2029 Karena Sawit

“Capaiannya sampai dengan Juli 2024 adalah Rp15,88 triliun. Artinya untuk secara capaian dari BLU ini menyumbang 31,3 persen, sementara untuk PNBP secara nasional 4,6 persen,” ungkap Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto di Belitung Timur, Selasa (27/8/2024).

Kabul juga mengungkapkan sektor sawit di Indonesia yang melibatkan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja dapat terus mendorong PDB di sektor perkebunan pada angka yang positif di triwulan II di 3,25 persen sehingga PDB Indonesia di triwulan II 2024 bertumbuh positif di angka 5,05 persen.

Untuk arah pengembangan kelapa sawit berkelanjutan, Kabul menjabarkan ada enam hal yang sangat diperhatikan yaitu terkait peremajaan sawit, bantuan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, insentif biodisel, serta penelitian dan pengembangan. 

Dia mengatakan, terdapat tiga strategi BPDPKS dalam mendukung industri hulu dan hilir kelapa sawit salah satunya perbaikan dan peningkatan kesejahteraan petani melalui program peremajaan sawit rakyat. Selain itu, dalam rangka perbaikan kesejahteraan petani, BPDPKS juga mengupayakan riset sektor hulu, sarana dan prasarana terkait efisiensi biaya produksi dan transportasi serta dukungan terhadap ISPO, hingga pelatihan petani dan SDM industri sawit.

Menurut Kabul, stabilisasi harga CPO juga menjadi strategi utama lainnya yang diupayakan BPDPKS. Hal ini dilakukan melalui dukungan pendanaan biodiesel, promosi dan advokasi sawit positif, serta riset pasar dan produk.

Baca Juga: Prabowo Jelaskan Potensi Kelapa Sawit, Bersyukur Diboikot Eropa

Adapun strategi terakhir yaitu penguatan industri hilir dengan melakukan riset dan pengembangan program konversi sawit menjadi bio-hydrocarbon fuel serta dukungan pada program hilirisasi lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: