Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Butuh US$14,2 M untuk Tambah 8,2 Giga Watt EBT di 2025

Indonesia Butuh US$14,2 M untuk Tambah 8,2 Giga Watt EBT di 2025 Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi menyampaikan Indonesia membutuhkan investasi setidaknya USD14,2 miliar untuk meningkatkan kapasitas listrik EBT menjadi 8,2 Giga Watt (GW).

"(Dengan begitu) Kita bisa menaikkan bauran energi terbarukan tahun depan dari 13% menjadi 21%," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi saat menjadi panelis di acara The 7th Indonesia-China Energy Forum di Bali, Selasa (3/9/2024).

Baca Juga: Di ICEF 2024 Bahlil Tawarkan Tiongkok Sejumlah Proyek EBT

Eniya merinci, beberapa sumber ebt yang mencukupi bahkan tergolong melimpah misalnya solar (3.294 GW), angin (155 GW), air (95 GW), arus laut (63 GW), BBN (57 GW) dan Panas Bumi (23 GW).

Khusu untuk sumber energi panas bumi yang potensinya sangat besar dan berperan penting dalam mewujudkan net zero emission (NZE), Eniya mengatakan, sudah menawarkan pengembangannya kepada investor.

"Indonesia memiliki potensi sumber energi panas bumi yang melimpah hingga mencapai 23,6 GW dengan yang sudah termanfaatkan 2,6 GW (11%) sehingga ketersediaannya untuk dimanfaatkan masih sangat terbuka. Sudah kita tawarkan ke berbagai pihak dan sekarang sudah ada yang di-develop. Ada yang masih kita tawarkan kepada investor yang berminat mengembangkan panas bumi di Indonesia," ujar Eniya.

Selain mempunyai potensi yang besar sebagai base load, ketersediaan sumber EBT hampir ada di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerintah pun berencana menawarkan 5 wilayah kerja panas bumi pada tahun 2025 mendatang untuk Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) yakni, Gn Lawu (+-195 MW), Sipoholo Ria-Ria (+-35 MW) dan Cubadak - Panti (+-30 MW) dan 2 Tender Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), satu di Telaga Ranu (+-85 MW) dan Wapsalit (+-46 MW). 

Baca Juga: Pemerintah Canangkan Tahun 2060 Ketenagalistrikan Ditopang EBT 367 GW, Sumbernya dari Mana?

"Kami berharap 5 lokasi panas bumi tersebut dapat menarik investor untuk mengembangkannya," pungkas Eniya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: