Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kilang Balikpapan Berdayakan Warga Sekitar IKN

Kilang Balikpapan Berdayakan Warga Sekitar IKN Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ibukota Negara (IKN) sudah berpindah ke Kalimantan Utara, tepatnya di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Pembangunan di wilayah tersebut saat ini sangat pesat. Agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan IKN, berbagai aspek kehidupan masyarakat sekitar IKN harus diberdayakan.

PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Balikpapan membuat berbagai Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk memberantas kemiskinan dan stunting dengan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga di Penajam Paser Utara.

Program TJSL menyasar aspek kesehatan, pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan, penguatan wawasan dan kebiasaan hidup sehat, penguatan UMKM, hingga peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Salah satu program yang dilaksanakan Kilang Balikpapan adalah Program Warga Siaga Sehat (Wasiat) Dewi Shinta, di Posyandu Dewi Shinta, Desa Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Di sana dilaksanakan berbagai kegiatan yang menarik dan penting untuk kesehatan ibu dan anak seperti sekolah bayi yang diinisiasi untuk merangsang tumbuh kembang anak (sensorik & motorik) agar dapat meminimalisasi terjadinya stunting.

Program tersebut juga mengedukasi para orang tua/bayi balita di Posyandu dalam mengumpulkan serta memilah limbah B3 (popok bayi) dan sampah limbah rumah tangga.

"Pelaksanaan TJSL melalui Program Wasiat Dewi Shinta terus berjalan hingga 2024," kata Dodi Yapsenang, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan.

Puluhan ibu dan balita di Desa Girimukti rajin mengukuti Kelas Ibu dan Balita. Mereka didorong untuk memahami pentingnya memantau perkembangan tumbuh kembang anak melalui Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Di kelas ini, ibu-ibu muda diberikan informasi tentang pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada balita, mengenali penyakit yang sering dialami balita serta pencegahannya, dan memantau pertumbuhan balita.

Program ini selain untuk mencegah stunting juga mendukung capaian Sustainability Development Goals (SDGs) poin 3 yaitu Good Health and Well Being.

"Selain memberikan edukasi dan pendampingan bagi orang tua dan anak, kegiatan juga memberikan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pengelolaan budidaya hidroponik, lele, serta bank sampah di kalangan kader, sehingga dapat menunjang operasional kegiatan, bahkan hingga melebihi target yang telah ditentukan," kata Dodi. 

Masyarakat kelompok lanjut usia (lansia) tidak dilupakan. Kilang Pertamina menggagas kelas lansia untuk memperkenalkan pola hidup lansia yang sehat, mandiri, dan produktif.

"Kelas ini dijalankan atas dasar kepedulian dari kader-kader Posyandu Dewi Shinta terhadap warga lansia yang ada di Desa Girimukti,” tambah Dodi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Paud Desa Girimukti yang dihadiri oleh kader-kader posyandu Desa Girimukti, UPT Puskesmas Petung, CDO Pertamina RU V Balikpapan, dan warga lansia Desa Girimukti.

Rangkaian kegiatan ini diisi dengan cek kesehatan warga lansia, senam lansia, dan pemberian materi yang diisi oleh dokter dari UPT Puskesmas Petung.

Kilang Balikpapan memang sangat serius untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Balikpapan dengan melibatkan Puskesmas, Pertamina Group serta kader Posyandu. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari program yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu PMT MPASI, Paket Asi Eksklusif, PMT Bumil, Paket PHBS.

Pada tahun ini, kader Posyandu mendapatkan pelatihan mendapatkan pelatihan mengenai kandungan gizi dan tekstur makanan sesuai dengan usia anak yaitu usia 0-6 bulan, 6-9 bulan, 9-12 bulan, dan 12-24 bulan agar bisa memenuhi gizi dan sesuai dengan kebutuhan bayi dan anak.

"Harapan dari kegiatan ini yaitu dapat menurunkan angka stunting dengan cara memberikan pelatihan pembuatan makanan bayi, balita dan anak," kata Dodi.

Program Wasiat Dewi Shinta telah mencatatkan keberhasilan di antaranya jumlah varian tanaman toga sebanyak 19 jenis, sampah anorganik yang dikumpulkan di bank sampah sebanyak 1.127 kilogram, rak telur yang terjual sebanyak 1.018 buah, dan minyak jelantah yang terkumpul sebanyak 196 liter.

Sementara untuk penerima manfaat langsung berjumlah 192 orang yang terdiri atas anggota kelompok, posyandu-posyandu Desa Girimukti, pemerintah desa, Dinas Kesehatan, warga lansia, ibu, bayi dan balita.

Penerima manfaat tidak langsung berjumlah 58 orang yakni ibu dari balita yang mendapatkan PMT. Jumlah nasabah aktif bank sampah yaitu sebanyak 25 orang.

Program ini berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat, dimana jumlah pendapatan dari bank sampah mencapai sekitar Rp1,64 juta.

Hasil tanaman hidroponik dan toga yang terjual sebanyak 1.545 bungkus dengan senilai Rp13,45 juta, produksi abon ikan dan abon ayam sebanyak 855 bungkus dengan nilai Rp 11,41 juta, dan panen lele sebesar Rp1,180 juta.

Jumlah bayi dan balita yang rutin hadir di Posyandu sebanyak 98 bayi/balita. Lansia yang hadir dalam pemeriksaan sebanyak 38 lansia, dan jumlah ibu hamil yang diperiksa sebanyak 25 orang.

"Sebagai bentuk apresiasi, Kilang Balikpapan beserta Wasiat Dewi Shinta menggelar lomba MP-ASI dan Posyandu Sehat yang diadakan di Desa Girimukti.  Kegiatan ini juga dikuti oleh UPT Puskesmas Petung Bidang Gizi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Desa Girimukti dengan kesadaran akan kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang balita.

Dalam pelaksanaannya kegiatan ini meliputi evaluasi tumbuh kembang serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang, pemberian vitamin dan imunisasi untuk mengantisipasi penyakit yang rentan.

Kegiatan ini dimulai dari Lomba Menu MP-Asi Lokal yang dibawa dari rumah ke Posyandu Desa Girimukti untuk dinilai para juri.

Kader Posyandu dan masyarakat sekitar dilatih untuk mengolah dan mendiversifikasi produk singkong dan jahe.

Pelatihan diikuti puluhan orang yang berasal dari anggota Wasiat Sejahtera, Wasiat Ria Manuntung dan Wasiat Dewi Shinta yang merupakan posyandu binaan Kilang Balikpapan, serta perwakilan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan anggota Dasawisma Desa Girimukti.

Menurut Suriansyah Yudi, dosen Fisipol Universitas Mulawarman, kelompok yang disasar untuk pelatihan diversifikasi produk olahan singkong dan jahe adalah pada pembuatan gula dari singkong dan serbuk jahe.

"Tujuannya untuk memberikan alternatif yang lebih sehat bagi masyarakat, terutama lansia yang masih mengkonsumsi gula, serta sebagai upaya mendukung para petani singkong di wilayah Penajam Paser Utara, Balikpapan, dan sekitarnya dengan meningkatkan nilai jual singkong," ungkap Yudi, yang memiliki latar belakang spesialis kesehatan dari Universitas Chongshin, China.

Yudi, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional Kalimantan Timur Tahun 2023-2024, memfasilitasi pelatihan tersebut.

Pelatihan selanjutnya untuk masyarakat sekitar IKN adalah pengemasan dan pemasaran produk olahan. Kilang Balikpapan bekerja sama dengan Rumah BUMN Kalimantan Timur mengadakan pelatihan kemasan dan strategi branding untuk produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pelatihan ini diikuti oleh 7 kelompok lainnya dari mitra binaan Kilang Balikpapan, yaitu kelompok Rawabening Margasari, Wasiat Baru Ilir, Wasiat Baru Tengah, Proklim Muara Rapak, Pelita Borneo Baru Tengah, Mario Jela Margasari, dan Petratonik Karang Joang.

Selain itu, UMKM binaan Rumah BUMN serta pelaku usaha di wilayah ring satu perusahaan juga turut serta dalam kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan dan sertifikasi penyuluhan keamanan pangan yang sebelumnya telah dilakukan oleh Kilang Balikpapan untuk mendukung upaya legalisasi pangan industri rumah tangga (PIRT).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: