Amran melihat bonus demografi sebagai potensi besar bagi pertanian Indonesia, jika sektor ini dikelola dengan menguntungkan.
“Generasi milenial yang harus ambil peran di sektor pertanian. Cara membuat mereka terlibat di pertanian yaitu buat sektor pertanian menguntungkan. Kalau dia untung, dia produksi,” ujarnya.
Baca Juga: Alasan Mengapa Amran Sulaiman Bakal Didapuk Jadi Mentannya Prabowo, Ini Dia!
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya akan segera menginisiasi regulasi yang mendukung pertanian modern. Dirinya juga menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan memerlukan kolaborasi antar berbagai sektor.
Salah satu elemen vital selain regulasi adalah kolaborasi dengan pihak lain, khususnya sektor swasta. Hal ini juga untuk memastikan para petani mendapatkan akses terhadap teknologi dan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Tanpa adanya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, imbuh Amran, upaya swasembada pangan akan sulit tercapai. Hal tersebut menandakan bahwa pertanian bukan hanya tanggung jawab satu sektor, melainkan tugas bersama demi kesejahteraan bangsa itu sendiri.
Baca Juga: Strategi Kementan Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Ayam
“Selanjutnya perlu regulasi. Kita tidak boleh egoisme sektoral, kalau perlu kita satu komando. Pertanian tidak mungkin swasembada tanpa kolaborasi dengan sektor lain,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement