Menteri Trenggono Paparkan 3 Program Prioritas KKP dengan Anggaran Rp3,31 Triliun
Pada Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi IV di Gedung DPR RI, Rabu (6/11/2024), Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memaparkan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di tahun 2025.
Menteri Trenggono mengatakan program prioritas pembangunan KKP tahun depan antara lain pertumbuhan ekonomi, rasio gini, penurunan tingkat kemiskinan dan nilai tukar nelayan.
Baca Juga: Kemenparekraf Fasilitasi 46 Usaha Jasa Pariwisata Ikuti WTM London 2024
Pagu anggaran KKP Tahun 2025 sebesar Rp6,22 triliun. Menurutnya hampir separuh anggaran digunakan untuk belanja pegawai. Sementara sisanya sekitar Rp3,31 triliun digunakan untuk melaksanakan program prioritas.
Menteri Trenggono menyebutkan, target Indikator Kinerja Utama (IKU) KKP pada RKP Tahun 2025, yaitu produksi perikanan sebesar 24,58 juta ton; nilai tukar nelayan pada kisaran 105 – 108; pertumbuhan PDB perikanan pada kisaran 4 – 6 persen; nilai ekspor hasil perikanan sebesar USD 6,25 miliar; produksi garam sebesar 2,25 juta ton.
Kemudian luas kawasan konservasi perairan seluas 30 juta hektare; indeks kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan sebesar 82; persentase lulusan pendidikan dan pelatihan kelautan dan perikanan yang terserap dunia usaha dan industri sebesar 75 persen; persentase hasil kelautan dan perikanan yang memenuhi standar mutu dan keamanan sebesar 70 persen.
Target indikator kinerja utama KKP tersebut, lanjut Menteri Trenggono sejalan dengan Visi dan Misi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yaitu Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.
“KKP akan melaksanakan program-program prioritas untuk mewujudkan 8 misi Asta Cita, 17 Program Prioritas dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat melalui implementasi Kebijakan Ekonomi Biru,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (8/11).
Program ekonomi biru tersebut dijabarkan melalui lima kebijakan, yaitu memperluas kawasan konservasi laut; penangkapan ikan terukur berbasis kuota; pengembangan perikanan budi daya di laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan; pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau Bulan Cinta Laut.
“Kami terus berusaha meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui program ekonomi biru. Seluruh saran, masukan, dan rekomendasi dari Komisi IV DPR-RI akan menjadi bahan acuan untuk perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement