Kemenperin Gelar Inkubator Bisnis Industri Kreatif, Dorong Pengembangan Pelaku IKM Fesyen dan Kriya
Contoh kisah sukses lainnya adalah AUM Apparel selaku alumni program CBI pada tahun 2019. IKM produsen pakaian olahraga yoga yang berasal dari Bali tersebut, telah mampu memasarkan produknya ke seluruh daerah di Indoneisa.
Setelah mengikuti program CBI, omzetnya meningkat hingga 400 persen. AUM Apparel juga berhasil meningkatkan skala produksi yang semula 200 set per bulan menjadi 1.000 set per bulan. Bahkan, AUM Apparel telah menembus pasar luar negeri mulai dari Singapore, Amerika Serikat, Swiss, hingga Spanyol.
Kepala Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK), Dickie Sulistya Aprilyanto mengatakan, pihkanya aktif mendorong peran industri kreatif aga selalu inovatif. “Kehadiran BPIFK diharapkan dapat mendorong para pelaku industri kreatif tanah air agar lebih maju dan dapat terfasilitasi dengan baik,” ujarnya.
BPIFK yang sebelumnya dikenal dengan nama Bali Creative Industry Center (BCIC), juga memiliki tujuan untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di Indonesia, yang salah satunya berperan dalam prinsip 3C (Create, Connect, dan Catalyze).
“Create, yaitu fungsi BPIFK sebagai wadah bagi IKM untuk belajar dan mengasah kemampuan. Kemudian, Connect, BPIFK menjadi platform yang mengubungkan beragam stakeholder industri kreatif. Sedangkan, Catalyze, peran BPIFK sebagai akselerator dan booster bagi pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif,” pungkas Dickie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement