Menekraf Ungkap Perlunya Transformasi Struktural Ekonomi Kreatif untuk Wujudkan Asta Cita
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Gedung Nusantara 1, Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Dalam rapat tersebut, Manekraf Teuku Riefky mengatakan ekonomi kreatif berperan strategis dalam mewujudkan berbagai program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Daftar Peraih Penghargaan Perlindungan Konsumen, SNI Pasar Rakyat, DTU, dan PTU dari Kemendag
"Program seperti pemberantasan kemiskinan, penguatan pendidikan dan teknologi, serta pelestarian seni budaya terkait erat dengan ekonomi kreatif yang berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan daya saing global," ujar Menekraf Teuku Riefky, dikutip dari siaran pers Kemenparekraf, Selasa (19/11).
Untuk mengakselerasi pencapaian target Asta Cita tersebut, Menteri Riefky mengatakan, perlunya transformasi struktural untuk sektor ekonomi kreatif.
"Kami akan menavigasi strategi penguatan ekosistem ekonomi kreatif ini dengan merujuk pada arah dan kebijakan pengembangan ekonomi kreatif yang telah disusun oleh BAPPENAS," ujar Menteri Riefky.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Riefky menyampaikan sejumlah program yang akan dijalankan dalam jangka pendek, menengah dan panjang yang mendukung pencapaian program pemerintah serta program yang memiliki dampak sosial dan multiplier effect ekonomi yang tinggi.
Untuk program jangka pendek di antaranya dikembangkan pelatihan juru masak untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), inkubasi ekonomi kreatif di kawasan food estate, penguatan SDM ekraf melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan, dan lainnya. Termasuk afiliator superEmak, yakni program yang bertujuan memberdayakan puluhan ribu perempuan melalui ekosistem dinamis berupa komunitas sosial, aplikasi, dan platform web.
"Demi mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru, maka berbagai tantangan ekonomi kreatif perlu segera diatasi melalui penguatan ekosistem ekonomi kreatif yang tepat sasaran dan holistik," ujarnya.
Untuk itu, ujar Riefky, Kementerian Ekonomi Kreatif secara resmi mengajukan usulan penambahan anggaran sebesar Rp1,42 triliun untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan prioritas pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita dan kebutuhan lain sebagai sebuah kementerian baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement