Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Pendapatan Naik, Bakrie Telecom Belum Lepas dari Kerugian

Meski Pendapatan Naik, Bakrie Telecom Belum Lepas dari Kerugian Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan nasabah selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, BNI menyiapkan kas rata-rata Rp16,9 triliun per minggu atau naik lima persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2018. Selain itu, BNI tetap memberikan pelayanan yang maksimal dengan mengoperasikan 72 outlet di berbagai kota utama di Indonesia pada masa cuti bersama pada 24 Desember 2019, serta 23 outlet pada saat libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) melaporkan kinerja keuangan yang belum sepenuhnya keluar dari tekanan kerugian meski pendapatan usaha meningkat. Hingga periode 30 September 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp98,51 miliar, naik signifikan dari Rp42,98 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan pendapatan ini diikuti dengan peningkatan beban pokok pendapatan menjadi Rp72,30 miliar, dibandingkan Rp40,86 miliar pada periode sebelumnya. Meski demikian, Bakrie Telecom berhasil mencetak laba bruto sebesar Rp26,20 miliar, melonjak dibandingkan laba bruto Rp2,12 miliar pada 2023.

Dalam laporan keuangan, beban usaha meningkat tipis menjadi Rp21,88 miliar, dari sebelumnya Rp21,60 miliar. Hal ini memungkinkan perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp4,32 miliar, membaik drastis dibandingkan rugi usaha Rp19,48 miliar tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bakrie & Brothers Konversi Utang Jumbo Jadi Saham, Investor Wajib Tahu Ini!

Namun, kerugian sebelum pajak masih membayangi perusahaan, meski mengalami penurunan signifikan menjadi Rp61,06 miliar, dari sebelumnya Rp85,11 miliar. Kerugian tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun menjadi Rp54,49 miliar, dibandingkan kerugian Rp73,66 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Total liabilitas Bakrie Telecom hingga akhir September 2024 tercatat mencapai Rp5,99 triliun, naik tipis dari Rp5,94 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu, total aset justru turun menjadi Rp59,82 miliar, dari Rp60,27 miliar pada akhir 2023.

Baca Juga: Anak Perusahaan Grup Bakrie Diberi Waktu Tujuh Hari Untuk Negosiasi Hutang Rp 7,8 Triliun

Kondisi ini menunjukkan perusahaan masih menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki neraca keuangannya. Kenaikan liabilitas yang tidak sebanding dengan pertumbuhan aset menjadi sinyal perlunya upaya lebih intensif untuk mengurangi beban utang dan memulihkan kinerja.

Meski ada perbaikan dari sisi laba usaha, Bakrie Telecom harus menghadapi kenyataan bahwa langkah untuk keluar dari tekanan kerugian masih jauh dari selesai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: