Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Bisnis, Sejahteraraya (SRAJ) Bakal Terbitkan Surat Utang Rp1,89 Triliun

Perkuat Bisnis, Sejahteraraya (SRAJ) Bakal Terbitkan Surat Utang Rp1,89 Triliun Kredit Foto: Garnesia.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mengumumkan rencana penerbitan surat utang senilai Rp1,89 triliun (US$125 juta). Surat utang ini akan diserap oleh dua entitas yakni BCSS Maverick Holdings I, LP, dan BCSS Maverick Holdings II, LP.

Dilansir Kamis (12/12), dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk mendukung modal kerja dan pengembangan beberapa proyek strategis grup perusahaan. Berikut detil rencana penggunaan dana tersebut:

  1. Mayapada Hospital Jakarta Selatan

    Rp725 miliar akan dialokasikan melalui penambahan modal dari PT Nirmala Kencana Mas (NKM). Perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk pembelian peralatan medis tambahan dan pembangunan dari Gedung Tower 3.
  2. Mayapada Apollo Batam International Hospital

    Rp725 miliar akan dialokasikan untuk penambahan modal dari PT Anugrah Inti Bahagia (AIB). Perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk pembelian peralatan medis dan pembangunan gedung rumah sakit baru di Batam.
  3. Mayapada Hospital Surabaya 2

    Rp250 miliar dialokasikan melalui PT Sejahtera Karunia Semesta (SKS). Perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk pembelian lahan untuk proyek rumah sakit baru di Surabaya.
  4. Perluasan Mayapada Hospital

    Rp125 miliar dialokasikan melalui PT Sejahtera Abadi Solusi (SAS).Perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk perluasan lahan, pembangunan gedung parkir, dan pelengkapan peralatan medis.
  5. Modal Kerja

    Rp67,25 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan dan entitas anak.

Adapun rencana penerbitan surat utang ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan di Senin, 20 Januari 2025. Pemegang saham yang ingin berpartisipasi dalam rapat tersebut harus tercatat sebagai pemegang saham pada 24 Desember 2024.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp9,8 Miliar, Elang Mahkota (EMTK) Serok Lagi Saham SCMA

Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekspansi bisnis perusahaan dalam memperluas jaringan layanan kesehatan berkualitas. Sejahteraraya Anugrahjaya berharap langkah ini akan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri layanan kesehatan di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: