Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi di Indonesia sesuai yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan kesiapan Kemendag tersebut dalam sambutan kunci pada acara Anugerah Dewan Energi Nasional 2024, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Baca Juga: Jakarta Dikuasai PDIP, Kerja Prabowo Dinilai akan Terganggu
Dirinya menilai ketahanan energi membutuhkan komitmen dan sinergi lintas instansi agar dapat melahirkan solusi yang lebih holistik dan inklusif.
“Kementerian Perdagangan siap mendukung upaya kolektif untuk mewujudkan ketahanan energi Indonesia. Dukungan itu misalnya dari sisi aturan tentang ekspor dan impor. Tentunya ini juga membutuhkan komitmen dan sinergi lintas instansi,” kata Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis (12/12).
Wamendag Roro menuturkan, salah satu strategi pemerintah adalah kebijakan Neraca Komoditas. Strategi ini mengintegrasi data untuk memastikan kebutuhan dan produksi komoditas strategis secara nasional, termasuk minyak dan gas bumi.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi, akurasi data, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih efektif sehingga pengelolaan ekspor-impor dalam mata rantai usaha Industri migas berjalan efisien sesuai kebutuhan nyata.
Wamendag Roro juga memetakan beberapa kondisi yang turut memengaruhi perdagangan di sektor energi, misalnya perubahan kebijakan energi global yang menuntut penerapan prinsip keberlanjutan dan infrastruktur energi yang belum merata. Selain itu, juga ketatnya persaingan global dalam pengembangan teknologi energi baru dan terbarukan.
"Ini merupakan tantangan sekaligus peluang. Kita perlu menyusun strategi yang efektif untuk melakukan diversifikasi dan optimalisasi energi melalui peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT), pengembangan potensi bioenergi domestik, serta peningkatan transisi dari bahan bakar fosil menuju bahan bakar listrik," tegas Wamendag Roro.
Sejalan dengan hal itu, langkah konkret yang diterapkan Kementerian Perdagangan salah satunya adalah melalui perundingan perdagangan internasional. Misalnya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada, yang memasukkan butir komitmen mengelola mineral kritis secara berkelanjutan, menerapkan teknologi bersih, mengutamakan investasi hijau, serta memenuhi standar Environmental, Social, and Governance (ESG), termasuk protokol penutupan tambang dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement