Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal III 2024: Merdeka Copper (MDKA) Catat Pendapatan US$1,67 M

Kuartal III 2024: Merdeka Copper (MDKA) Catat Pendapatan US$1,67 M Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan kinerja keuangan yang kuat selama sembilan bulan pertama (Q3) tahun ini yang berakhir pada 30 September 2024, yang didorong oleh ekspansi strategis bisnis nikelnya.

Pada sembilan bulan pertama 2024, MDKA melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar US$1,67 miliar dan EBITDA sebesar US$221 juta, merupakan pertumbuhan secara tahunan (YoY) masing-masing sebesar 43% dan 22%.Peningkatan pendapatan yang signifikan ini terutama didorong oleh bisnis nikel di bawah kendali anak perusahaan MDKA, PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA), yang melakukan initial public offering (IPO) pada April 2023.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Ketika Seluruh Bitcoin Berhasil Ditambang?

Sejumlah hasil penting dalam operasional bisnis nikel mencakup peningkatan produksi di PT Sulawesi Cahaya Mineral (tambang SCM), serta produksi nikel berupa nikel pig iron (NPI) dan high grade nikel matte (HGNM). Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, tambang SCM memproduksi 6,7 juta metrik ton basah/wet metric ton (wmt) limonit, meningkat 176% dibandingkan sembilan bulan pertama 2023.

Pada periode yang sama, tambang SCM memproduksi 1,9 juta wmt saprolit, atau meningkat sebesar 113% secara tahunan. Selain itu, smelter RKEF memproduksi 63.338 ton nikel NPI, sedangkan fasilitas nikel matte memproduksi 38.422 ton nikel HGNM. Pada kuartal III 2024, upaya optimalisasi dan mobilisasi kontraktor pertambangan baru mendukung peningkatan volume produksi bijih nikel yang signifikan. Produksi bijih limonit meningkat 130%, sedangkan produksi bijih saprolit meningkat 360% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Kinerja MBMA yang kuat, serta kontribusi positif yang berkelanjutan dari operasi tembaga dan emas, mendorong pertumbuhan EBITDA MDKA. Kontributor utama terhadap EBITDA berdasarkan segmen meliputi: emas sebesar US$81 juta, nikel dalam NPI sebesar US$76 juta, tembaga sebesar US$28 juta, nikel dalam nikel matte sebesar US$28 juta dan limonit sebesar US$29 juta, dikurangi dengan biaya lainnya sebesar US$20 juta, termasuk biaya korporasi.

“Fokus strategis Grup Merdeka dalam mengembangkan operasi nikel dan bisnis di segmen hilirisasi telah membuahkan hasil yang luar biasa dan menempatkan kami pada pertumbuhan berkelanjutan. Kemajuan proyekproyek utama lainnya juga menunjukkan kemajuan yang menggembirakan, termasuk Proyek Emas Pani (Pani), yang berpotensi menjadi tambang emas primer terbesar di Indonesia, dan Proyek Tembaga Tujuh Bukit (TB Copper), salah satu deposit tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan. Kedua proyek kelas dunia ini akan mendukung pertumbuhan berkelanjutan grup ini secara signifikan,” kata Albert Saputro, Presiden Direktur MDKA.

Baca Juga: PPRE Genjot Bisnis Tambang Fokus ke Nikel, Bauksit, dan Batu Bara!

MDKA secara konsisten membelanjakan modal untuk mendorong pertumbuhan di masa depan melalui investasi pada proyek-proyek strategis sepanjang sembilan bulan pertama 2024. Perusahaan mengalokasikan US$65 juta untuk Pani, dengan fokus pada pembangunan pabrik pengolahan, pengembangan infrastruktur tambang, serta pengeboran dan studi teknis yang sedang berlangsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: