Wamenaker Sebut Ada 'Tangan Setan' yang Bermain dalam Pailitnya Sritex, Siapa?
Kisah kepailitan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) semakin memanas. Terbaru, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengungkap dugaan adanya pihak tak terlihat atau yang ia sebut sebagai 'tangan setan' dibalik pailitnya raksasa tekstil tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Immanuel dalam konferensi pers di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, pada Senin (23/12/2024). "Dugaannya dalam proses kepailitan ini ada tangan setan yang bermain," ujar Noel.
Sayangnya, pria yang akrab disapa Noel itu memilih bungkam usai diminta menjelaskan siapa sosok yang ia maksud. "Nanti juga ketahuan kok," tambahnya.
Baca Juga: Setelah Menumbangkan Sritex, Indo Bharat Rayon Bakal Semakin Kuat di Industri Tekstil
Sebelumnya, Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada Oktober 2024 setelah gugatan dari salah satu krediturnya, PT Indo Bharat (IBR). Manajemen Sritex sempat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), namun permohonan tersebut ditolak.
Saat ini, perusahaan tengah mengupayakan Peninjauan Kembali (PK) untuk mencabut status pailit tersebut. Noel menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga ketenangan para buruh di tengah situasi ini.
Ia bahkan merencanakan kunjungan ke pabrik Sritex pekan depan untuk memastikan kondisi para pekerja tetap stabil. "Jangan sampai nanti kawan-kawan buruh atau pekerja itu galau ya, resah. Makanya kami harus menjamin bahwa jangan sampai pas keputusan MA ada kegelisahan yang luar biasa, ketakutan yang luar biasa. Tugas negara kan harus memastikan agar kawan-kawan buruh atau pekerja tidak terkena PHK," ungkapnya.
Baca Juga: Sritex Ditetapkan Pailit, Bos BNI Beri Penjelasan Soal Utang Rp 374 miliar
Namun, jika skenario terburuk seperti PHK tidak dapat dihindari, Noel menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya adalah program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), penyediaan pasar kerja baru, dan pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di wilayah seperti Semarang dan Solo. "Jadi, ada beberapa skema atau program-program mengantisipasi ketika terjadinya PHK," jelas Noel.
Meski begitu, Noel berharap manajemen Sritex yang baru berkomitmen menghindari langkah PHK. Ia menekankan bahwa keberlanjutan operasional perusahaan adalah hal yang krusial untuk menghindari dampak lebih besar.
"Pasca keputusan MA ini semoga manajemen barunya juga punya komitmen tidak ada PHK, karena PHK ini menurut pandangan kami adalah sesuatu langkah buruk. Jangan sampai ada yang namanya PHK," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement