Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Cetak 33 Ribu Lebih SDM Kompeten Melalui Ini

Kemenperin Cetak 33 Ribu Lebih SDM Kompeten Melalui Ini Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) serius dan berkomitmen menciptakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan berdaya saing global untuk menghadapi tantangan di ke depan.

Upaya tersebut diwujudkan Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) dengan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan yang diikuti sebanyak 33.984 peserta sepanjang tahun 2024.

Baca Juga: Pemberian Diskon Listrik 50% untuk Pelanggan Pascabayar dan Prabayar Berbeda

“Tentunya adalah SDM yang unggul dan kompeten, yang bisa menjawab seluruh masalah dan tantangan ke depan. Oleh karena itu, Kemenperin menyadari betul pentingnya peran SDM dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (3/1).

Dalam upayanya mencetak SDM industri yang unggul, Kementerian Perindustrian menaungi 11 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK vokasi industri yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Per Desember 2024, total mahasiswa aktif di seluruh unit pendidikan yang dimiliki Kemenperin sebanyak 11.561 orang, dan siswa aktif sebanyak 8.390 orang.

“Lulusan dari unit pendidikan Kemenperin mayoritas diserap oleh industri, melanjutkan kuliah, atau berwirausaha. Pada tahun 2024, Kemenperin telah meluluskan 3.006 mahasiswa dan 2.181 siswa dengan rata-rata serapan 73,8 persen. Sekitar 26,2 persen lulusan lainnya memasuki masa tunggu maksimal enam bulan setelah lulus sampai mendapatkan pekerjaan dengan dukungan dari unit pendidikan Kemenperin,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Minat masyarakat untuk mendaftar di sekolah dan kampus Kemenperin cukup tinggi. Mahasiswa dan siswa unit pendidikan Kemenperin diseleksi melalui JARVIS (Jalur Penerimaan Vokasi Industri). Dari 4.121 mahasiswa baru yang diterima tahun ini, terdapat total 60.179 pendaftar.

Sementara itu, dari 2.722 siswa baru yang diterima, terdapat 23.559 orang mendaftar ke SMK Kemenperin. Dari data tersebut, animo pendaftar JARVIS 2024 adalah 1:12.2 atau setiap 1 kursi yang terisi, terdapat sekitar 12 orang yang memperebutkan kursi tersebut.

“Tingginya minat masyarakat tersebut tidak terlepas dari reputasi unit-unit pendidikan Kemenperin yang kerap meraih prestasi nasional dan internasional,” ungkap Masrokhan.

Pada tahun ini, siswa SMK-SMTI Pontianak berhasil masuk 16 besar dunia pada World Skill Competition di Lyon, Prancis untuk cabang industri 4.0, kemudian mahasiswa Politeknik ATI Makassar meraih juara pertama Line Follower World Robotic Center Competition 2024 di Malaysia, serta mahasiswa Politeknik ATI Padang mendapatkan peringkat pertama Business Pitching Competition 2024 di Management and Science University Malaysia.

Sementara itu, program Diklat 3 in 1 tahun ini telah melatih sebanyak 24.863 SDM di 25 provinsi. Peserta Diklat 3 in 1 mendapatkan tiga hal sekaligus dalam satu program, yakni pelatihan berbasis kompetensi, sertifikat kompetensi, dan penempatan kerja. BPSDMI Kemenperin menaungi tujuh Balai Diklat Industri (BDI) dalam melaksanakan program Diklat 3 in 1.

“Dari program tersebut, tiga sektor dengan jumlah peserta diklat tertinggi adalah sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan 5.831 peserta, sektor makanan dan minuman dengan 5.260 peserta, dan sektor digital marketing dengan 4.477 peserta,” lanjut Masrokhan.

Dalam mendukung penumbuhan pelaku industri baru, Kemenperin melalui tujuh BDI, juga telah menyelenggarakan program inkubator bisnis. Tahun ini, terdapat 66 tenant inkubator bisnis yang aktif di tujuh BDI, dengan total 449 karyawan. Jenis usaha bervariasi mulai dari produk fesyen, industri kreatif, elektronik, makanan dan minuman, bioteknologi, dan lain-lain.

Selain itu, Kemenperin telah memfasilitasi sertifikasi profesi bagi 2.734 SDM industri yang bekerjasama dengan 32 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sepanjang tahun ini. Dalam menunjang proses sertifikasi tersebut, Kemenperin melatih 190 asesor kompetensi di tahun yang sama. Kementerian Perindustrian juga telah menyusun enam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan satu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: