Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar Friendly Talk bersama dengan Public Account Committee Parlemen Malaysia di Ruang Diplomasi, Lantai 6, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta.
Dalam acara Friendly Talk antara Indonesia dengan Malaysia tersebut, kedua belah pihak sepakat memunculkan kesepakatan baru terkait dengan kelapa sawit. Kedua belah pihak, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, berkomitmen untuk menembus pasar Eropa.
Baca Juga: Malaysia Optimistis Lihat Prospek Industri Kelapa Sawit, Harga Diprediksi Capai Segini di 2025
Dalam keterangannya, seperti yang dilansir di laman DPR RI, Kamis (16/1/2025), Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, mengungkapkan bahwa pembahasan dengan delegasi parlemen Malaysia melingkupi berbagai isu strategis, khususnya dalam industri kelapa sawit, yang menjadi perhatian bersama.
Adapun salah satu isu yang menjadi pembahasan cukup hangat yakni upaya bersama Indonesia dengan Malaysia sebagai salah satu produsen minyak nabati, sawit, terbesar di dunia, untuk menembus pasar Eropa secara mulus.
“Indonesia dan Malaysia menghadapi tantangan bersama dalam memastikan produk minyak sawit kita dapat di terima di pasar Eropa. Kami telah memiliki standar keberlanjutan yang cukup kuat, dan hal ini menjadi fokus utama yang kami perjuangkan bersama,” tutur Ravindra.
Lebih lanjut, dalam pembahasan tersebut, topik lain yang hangat dibincangkan adalah perihal pentingnya peran ASEAN dalam industri kelapa sawit ini, khususnya menjelang Malaysia menjabat sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2025.
“Kami sepakat untuk mendorong misi-misi perdamaian, termasuk mengawal implementasi Five-Point Consensus untuk Myanmar agar dapat berjalan sesuai tujuan,” ujar dia.
Lebih lanjut, politisi dari Partai Golkar tersebut juga membahas isu internasional lainnya, yakni Palestina. Kedua belah negara sepakat untuk berkomitmen mengedepankan serta mendukung tercapainya Two-State Solution demi mewujudkan perdamaian di wilayah yang sedang berperang secara tidak seimbang tersebut.
Kerjasama tersebut, kata dia, memperlihatkan solidaritas kedua negara dalam mengatasi segala macam tantangan baik global, maupun regional yang tentunya menjadi perhatian mereka bersama.
Untuk diketahui, delegasi parlemen Malaysia yang hadir dalam pertemuan tersebut yakni Chairperson of Public Account Committee, Datuk Wira Mas Ermieyati binti Samsudin serta Deputy Chairperson Teresa Kok Suh Sim.
Kemudian ada anggota Public Account Committee lainnya seperti Syahredzan bin Johan, Vivian Wong Shir Yee, Dato’ Mohd Isam bin Mohd Isa, dan Sim Tze Tzin.
Baca Juga: UI Membuka Potensi Limbah Kelapa Sawit untuk Komposit Hijau
Sementara dari DPR-RI ada sejumlah Wakil rakyat seperti Ravindra Airlangga selaku Wakil Ketua BKSAP DPR-RI dan di dampingi oleh Wakil Ketua BKSAP lainnya yaitu Muhammad Husein Fadlulloh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement