Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Subsidi BBM ke BLT Tertunda! Bahlil Salahkan Data yang Tumpang Tindih

Subsidi BBM ke BLT Tertunda! Bahlil Salahkan Data yang Tumpang Tindih Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa perubahan skema penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak akan dilaksanakan dalam waktu dekat. 

“Belum, belum (dalam waktu dekat),” ujar Bahlil saat ditanya mengenai waktu pelaksanaan perubahan skema subsidi BBM, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM pada Kamis (16/1/2025).

Menurutnya, meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) telah memberikan data terkait penerima subsidi, data tersebut masih perlu perbaikan dan penyempurnaan.

"BPS udah memberikan ke saya, tapi lagi kita memperbaiki lagi data-datanya. Kita itu kan, data kita ini kan belum solid ya. Data yang berhak menerima bantuan ataupun pengalihan daripada subsidi ini kan masih tumpang tindih,” lanjut Bahlil. 

Baca Juga: Progres Skema Baru Subsidi BBM Capai 98%, Bahlil Minta Doanya!

Pemerintah, lanjut Bahlil, sedang berupaya keras agar penyaluran subsidi tepat sasaran. “Karena tujuan subsidi itu kan diberikan kepada yang berhak menerimanya. Jangan sampai tujuan kita itu tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jadi ini yang kita hati-hati dengan data ini,” tambahnya.

Dengan adanya perbaikan data yang masih berlangsung, eksekusi perubahan skema penyaluran subsidi BBM dan listrik kembali tertunda. Padahal, rencana ini sebelumnya sudah disampaikan sejak Presiden Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu. 

Presiden Prabowo sebelumnya memberikan tenggat waktu dua minggu kepada Menteri ESDM untuk merumuskan formula baru terkait penyaluran subsidi energi.

Bahlil pada 4 November 2024 lalu menyebutkan bahwa hasil pembahasan akan diserahkan dalam waktu satu minggu sejak pengumuman tersebut pada 4 November 2024. Namun, laporan yang sudah disiapkan tertahan karena Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke negara mitra.

Kemudian, eksekusi peralihan skema subsidi energi kembali tertahan akibat data yang tumpang tindih antara Kemensos, PT Pertamina, serta PT PLN.

Baca Juga: BLT Era Jokowi Rp500 Triliun Hanya Tersalurkan 50%, Luhut Siapkan GovTech di Era Prabowo

Setelah melewati berbagai proses revisi data yang sudah dilakukan oleh BPS, Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah kini tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan skema baru subsidi energi yang lebih tepat sasaran. 

“Sudah tiga kali perubahan, sudah tinggal sedikit lagi karena kita tidak ingin data-data penerima peralihan subsidi itu tidak tepat sasaran, karena ini temanya kan subsidi tepat sasaran,” katanya, Selasa (7//1/2025). 

Bahlil juga menekankan bahwa skema baru subsidi energi ini akan tetap mempertahankan subsidi BBM untuk kendaraan tertentu, seperti transportasi umum. Sementara itu, masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih rendah, yang biasanya menggunakan Pertalite, akan menerima kompensasi berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Kalau sudah final semua kita umumkan, termasuk skema dan lain-lainnya. Tapi yang pernah saya ngomong, itu tidak akan bergeser jauh-jauh dari situ (implementasi subsidi energi baru),” ujarnya.

Dengan rencana yang masih dalam tahap pematangan, Bahlil memastikan bahwa meskipun belum ada waktu pasti, skema subsidi BBM dan listrik yang baru ini akan diterapkan tahun ini juga, setelah semua data sudah diperbaiki dan disempurnakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: