Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Pelantikan Donald Trump, Pasar Didorong Siapkan Portofolio Kripto

Menuju Pelantikan Donald Trump, Pasar Didorong Siapkan Portofolio Kripto Kredit Foto: Unsplash/Yigit Ali Atasoy
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Rekeningku Dotcom Indonesia memproyeksikan bahwa pasar kripto berpotensi mengalami reli atau bullish menyusul pelantikan dari Donald Trump di Amerika Serikat (AS). Hal ini tidak terlepas dari perekonomian negara tersebut hingga berbagai faktor lainnya yang akan mempengaruhi pasar dari kripto.

Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mendorong investor untuk terus memantau perkembangan perekonomian dari AS. Baru-baru ini, negara tersebut  melaporkan inflasi inti secara tahunan hanya naik 3,2%. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar sebesar 3,3%.

Baca Juga: Upbit Indonesia Optimis OJK akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia

Data tersebut disusul dengan klaim pengangguran awal yang hanya naik menjadi 217.000 di 11 Januari 2025. Hal tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang sebesar 210.000. Data ini mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja terjadi di AS.

Pelemahan data tenaga kerja serta inflasi inti yang lebih rendah menyebabkan penurunan imbal hasil Treasury AS. Di sisi lain, kedua hal tersebut juga memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih cepat dari The Fed. Bahkan pasar kini memproyeksikan pemotongan suku bunga sebesar 37 basis poin (bps) hingga akhir 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang hanya sebesar 31 bps.

Fahmi mengatakan sinyal pemangkasan suku bunga serta inflasi tinggi membuka kemungkinan dalam investor untuk mendiversifikasikan investasi mereka, terlebih hal tersebut juga diikuti oleh pelantikan dari Donald Trump.

Kebijakan proteksionisme seperti tarif impor baru hingga pemmbatasan imigratis menjadi sorotan investor. Kekhawatiran yang terus menguat hingga perekonomian yang sulit diprediksi berpotensi membuat investor untuk menanamkan modal mereka dalam aset kripto seperti Bitcoin.

“Kebijakan proteksionis dan pembatasan imigrasi berpotensi menaikkan biaya produksi serta mengganggu supply chain, yang mana berpotensi menambah tekanan inflasi. Penurunan suku bunga di bulan ini, apabila terjadi, dapat memperparah kondisi tersebut dan membuat kondisi serta arah kebijakan ekonomi ke depan menjadi semakin sulit diprediksi," ujar Fahmi.

Fahmi mengatakan momentum pelantikan dapat menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk mengoptimalkan investasi mereka dalam kripto. Ia mengatakan momen tersebut bisa digunakan untuk mengoptimalkan performa portofolionya dengan mengambil lebih banyak posisi trading untuk memanfaatkan volatilitas yang ada pada aset-aset strategis selagi memantau potensi reli selanjutnya.

“Momentum pelantikan Trump dan gebrakan-gebrakan awalnya khususnya bagi industri dan pasar crypto dapat turut memperkuat momentum yang ada," ungkap Fahmi.

Meskipun begitu, ia menegaskan kehati-hatian serta responsivitas investor terhadap perkembangan situasi yang ada masih sangat diperlukan guna menjaga pertumbuhan portofolio investasinya. 

Baca Juga: Tren Kenaikan Bitcoin Berlanjut, Ini Prediksi Harga Terbaru!

“Tetap penting bagi investor untuk melakukan riset dan analisis yang baik guna memilih aset dengan potensi pertumbuhan dan tingkat risiko yang sesuai dengan profil investasi masing-masing,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: